INDOZONE.ID - Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyebut untuk mewujudkan Kota Tangguh Bencana dalam menghadapi perubahan iklim, kesejahteraan masyarakat pulau harus ditingkatkan. Ditegaskannya kedua hal tersebut haruslah saling mendukung.
Pernyataan itu disampaikan Munafri saat pendalaman visi misi pada debat perdana yang mengusung tema "Peningkatan Kesejahteraan Melalui Pelayanan Inklusi dalam Bingkai NKRI" di Hotel Dalton, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (26/10/2024).
"Ini bukan dua hal yang berbeda tapi dua hal yang harus saling support, bagaimana kita melihat apa yang menjadi kekuatan kota Makassar dalam rangka menghadapi yang namanya perubahan cuaca," tegasnya.
Pasangan calon (Paslon) nomor 01, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham menerangkan, jika terjadi perubahan cuaca di Kota Makassar, akan sangat berdampak pada masyarakat yang ada di Pulau.
Sehingga, Appi nama akrab Munafri Arifuddin, akan menjaga kebutuhan pangan dan sandang masyarakat yang tinggal di Pulau dengan cara menyalurkan kantong logistik.
"Namanya jalur distribusi kebutuhan pangan sandang yang ada di pulau harus terjaga lebih dahulu, dengan menghadirkan kantong-kantong logistik yang berada di pulau," terang pria pebisnis ini.
Hal itu, menurutnya, adalah langkah terbaik ketika terjadi perubahan iklim karena masyarakat di pulau tidak harus jauh lagi untuk datang ke kota untuk mendapatkan jaminan kehidupan.
Baca Juga: Pilwalkot Makassar: Seto-Rezki Jadi Pendaftar Pertama di KPU, Diusung 4 Partai
Selanjutnya menyoal mitigasi bencana, Munafri akan menjalankan tata pemerintahan dari yang terbawah untuk saling mengingatkan dan menjaga di dalam wilayah Kota Makassar.
"Bagaimana setiap stakeholder yang ada, harus mampu mempunyai dan memperlihatkan tugas masing-masing ketika terjadi bencana tidak muncul lagi kepanikan yang ada, tetapi bagaimana caranya kita meng-handle bencana sesuai dengan tugas dan fungsi yang kita lakukan," pungkasnya.
"Inilah tugas dan fungsi pokok kepala daerah untuk memberikan sebuah aturan yang baku terhadap sistem penanganan bencana, sehingga pada saat yang terjadi semua sudah ada di dalam koridor dan fungsi masing-masing," tutupnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan