Kategori Berita
Media Network
Rabu, 31 JULI 2024 • 16:20 WIB

Dugaan Pengeroyokan Saat Aksi Tolak Relokasi Teras Malioboro 2, Pedagang: Kami Gak Tahu

Para pedagang Teras Malioboro melapor ke Polresta Yogyakarta.

INDOZONE.ID - Didampingi LBH Yogyakarta, Para Pedagang Teras Maliboro 2 (PKL TM) membantah laporan yang menyebut dugaan pengeroyokan yang terjadi pada tanggal 13 Juli 2024 sekitar pukul 21.00 WIB di depan Teras Malioboro 2.

Staf Advokasi LBH Yogyakarta, Ahmad Nur Lutfi mengatakan, saat ia menanyakan permasalahan tersebut kepada para pedagang, mereka tidak tahu menahu adanya dugaan pengeroyokan.

"Kami tidak tahu yang melapor siapa, kepentingannya melapor ini untuk apa. Ya mungkin kalau benturan dengan aparat kemungkinan ada tapi kalau pengeroyokan saya rasa tidak ada," katanya kepada wartawan usai audiensi di ruangan Satreskim Polresta Yogyakarta, Rabu (31/7/2024).

Dalam pemeriksaan tersebut, ada 4 orang pedagang yang dimintai keterangan.

"Yang dimintai keterangan ada empat PKL tadi, salah satunya Upik Supriyati, dia malah yang tidak ada dilokasi saat kejadian, ternyata dipanggil ya kaget dia (Supriyati). Kenapa kok saya (Supriyati) dipanggil, ini apa kepentingannya," tanyanya.

Baca Juga: Sambangi DPRD DIY, MPBI DIY Tolak Relokasi Pedagang Teras Malioboro 2

"Kalau diundangan sebenarnya hanya memberi keterangan, ada bagian kalau ada bukti dukungan silahkan dibawa, tapi kita juga bingung ini bukti yang mana, kasusnya apa," lanjutnya.

Lanjut Ahmad menekankan, pihaknya tidak ingin membesarkan laporan ini karena ia bersama para pedagang, ingin tetap fokus terhadap permasalahan rencana relokasi jilid 2.

Menurut Ahmad, permasalahan ini tidak ada kaitannya dengan para pedagang.

"Untuk tindak lanjut tidak ada, cuma harapannya meski sekarang kita sebagai pemberi keterangan ini tapi kita tetap berjuang soal relolasi nanti. Karena laporan ini tidak ada hubungannya dengan PKL malah dikedepankan," katanya.

Staf Advokasi LBH Yogyakarta, Ahmad Nur Lutfi, saat mendampingi pedagang Teras Malioboro di Polresta Yogyakarta.

"Jadi kita fokus ke relokasi dulu," tegasnya.

Karena hal tersebut, dirinya juga khawatir pihak pemerintah justru akan mengedepankan kasus laporan ini dibanding fokus tuntutan penolakan relokasi jilid 2.

"Kalau kekhawatiran ada, jelas, tadi kami sampaikan ke teman-teman PKL jangan sampai kasus (laporan) ini malah dibesar-besarkan. Jadi khawatirnya jangan-jangan kepentingan Pemda atau Pemkot atau Polresta malah mengedepankan hal ini," pungkasnya.

Baca Juga: Pedagang Teras Malioboro 2 Kembali Demo, Singgung 'Mr R' yang Diduga Tanda Tangani Relokasi PKL

Sementara itu, berdasarkan keterangan BAP oleh Kasatreskim Polresta Yogyakarta, AKP Probo Satrio terhadap lapran tersebut, pihaknya masih melakukan konfirmasi lebih lanjut

"Karena ada yang memberikan pengajuan sebagai tindak lanjut maka kita undang untuk memberikan klarifikasi. Apakah dia (yang diundang) mengetahui kejadian seperti apa. Setelah kita mengundang untuk klarifikasi, kita kumpulkan keterangan itu ditemukan tidak peristiwa pidananya. Untuk dapat melakukan penyidikan," kata AKP Probo Satrio.

AKP Probo Satrio menyebut yang mengadu adalah seseorang dari Jogoboyo karena pelipisnya terluka.

"4 orang dimintai keterangan. Waktu peristiwa itu jelas ada yang mengkoordinir. Kan kejadian itu enggak mungkin tiba-tiba. Makanya kita mintai keterangan, apa peran dia di situ, kemudian mengetahui atau tidak," tandasnya.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Dugaan Pengeroyokan Saat Aksi Tolak Relokasi Teras Malioboro 2, Pedagang: Kami Gak Tahu

Link berhasil disalin!