Anggota Komisi X DPR RI, H.M Nur Purnamasidi.
INDOZONE.ID - Anggota Komisi X DPR RI, H.M Nur Purnamasidi, khawatir terjadi krisis guru. Dia berkaca pada data yang menyebutkan hingga Juli 2024, ada 1,6 juta guru belum tersertifikasi.
Oleh sebab itu, pihaknya mendorong Kemendikbud RI segera melakukan proses sertifikasi demi melengkapi proporsi guru saat ini.
Anggota Komisi X DPR RI, H.M Nur Purnamasidi.
Setelah banyak yang pensiun, regenerasi guru memang dibutuhkan di Indonesia.
Baca Juga: Diduga Sebarkan Foto Bugil, Guru SMA Parepare Laporkan Mantan Suami
"Padahal Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 telah mengamanatkan sertifikasi bagi semua Guru dalam Jabatan sejak tahun 2015. Namun hingga Juli 2024, masih ada 1,6 juta guru yang belum tersertifikasi," kata pria yang akrab disapa Bang Pur, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di sela kunjungannya ke Jember, Kamis (25/7/2024).
"Saat ini dari data yang kami terima, terjadi penurunan persentase guru bersertifikat pendidik dari 46 persen, menjadi 44 persen. Data itu antara tahun 2019 hingga 2023," ungkapnya.
Legislator dari Golkar ini menekankan, persoalan guru bersertifikasi harus mendapatkan perhatian serius. Dia khawatir persoalan guru akan mengancam proses pendidikan berkualitas di Tanah Air.
Baca Juga: Pura-pura Ajari Cara Wudhu, Guru Ngaji di Jember Cabuli 3 Santri di Bawah Umur
Bang Pur pun mewaspadai munculnya persoalan lebih besar, yakni krisis guru di masa depan. Padahal, ada target Indonesia Emas 2045 yang mesti diusahakan tercapai.
"Nah saat guru-guru ini pensiun, kecepatan untuk proses sertifikasi guru baru juga menurun. Kondisi ini tentunya dapat mengancam kualitas pendidikan," tegasnya.
"Tentu persoalan ini menimbulkan 'krisis guru' di masa depan, yang dapat mengganggu pencapaian target Indonesia Emas 2045," sambung Bang Pur.
Baca Juga: Polda Babel Ciduk Guru Honorer Simpan Sabu di Bawah Kursi Rumah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan