INDOZONE.ID - Dalam upaya mengantisipasi lonjakan penumpukan sampah Kota Yogyakarta di masa-masa libur sekolah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Pariwisata untuk meminta pelaku wisata agar tertib melakukan pengelolaan sampah sebisa mungkin tidak menumpuk di lokasi tersebut.
Mengingat tumpukan sampah di sejumlah depo Kota Yogyakarta, diperkirakan jumlahnya masih berkisar 1000 ton dan akan terus bertambah. Hal ini membuat potensi terjadinya luberan sampah saat libur panjang nanti kian tinggi.
Kendati begitu, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan DLH Kota Jogja, Christina Endang Setyowati yang mengatakan bahwa saat ini sudah banyak mengalami peningkatan wisatawan yang berlibur ke Kota Yogyakarta.
Peningkatan wisatawan itu didominasi oleh pelajar, mengingat sekarang telah memasuki libur panjang sekolah yang diperkirakan sampai pertengahan Juli mendatang.
Dari peningkatan tersebut biasanya wisatawan memiliki sampah, terutama bingkisan. Untuk itu dirinya meminta pelaku wisata agar harus dikelola sendiri supaya tidak menyebar kemana-mana.
"Tentu kita akan kerjasama dengan Dinas Pariwisata, karena kan otomatis wisatawan yang datang kesini mereka akan parkir yang sudah disediakan. Nah dari sini kita minta Dinpar bisa menghimbau baik kepada pelaku wisata maupun wisatawannya agar tidak meninggalkan sampah di tempat-tempat publik", katanya di Balaikota Yogyakarta, Senin (24/6/2024).
Baca Juga: Akibat Luberan Sampah Depo Mandala Krida, Pedagang Ini Masuk UGD
Selanjutnya, dirinya berharap kedepannya bagi pengelola wisata di Kota Yogyakarta, terutama di tempat parkir setidaknya menambahkan sejumlah sarana-prasarana untuk menampung sampah-sampah, mengingat makin hari makin bertambahnya jumlah wisatawan yang datang.
Termasuk pihak hotel yang harus memiliki tempat pengolahan sampah masing-masing. Ini bisa melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang bergerak dalam mitigasi permasalahan sampah limbah makanan.
"Kami turut menghimbau kepada pendatang, diwajibkan juga mereka (wisatawan) mengelola sampah nya masing-masing, istilahnya datang Kota Jogja yang semula disama bersih ya mereka meninggalkan Kota ya harus bersih", tegasnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung