Menlu RI, Retno Marsudi.
INDOZONE.ID - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi mengatakan sampai saat ini situasi di Palestina semakin memanas. Tak segan-segan dirinya menyebut tindakan Israel sangatlah kejam.
Hal ini karena sejak 7 Oktober tahun lalu, lebih dari 2 juta orang terusir bahkan sebagian besar mereka terusir dari Utara ke Selatan. Sekarang kembali di bombardir di Selatan.
"Hanya beberapa rumah sakit yang masih memberikan pelayanan kesehatan, itu pun sangat minimal, maksud rumah sakit itu ialah Rumah Sakit Indonesia. Yang mirisnya sudah tidak berfungsi secara maksimal sejak November tahun lalu", kata Menlu Retno saat memberikan kuliah umum di UGM dengan mengambil tema 'Diplomasi Indonesia untuk Palestina', Senin (3/6/2024).
Sebagaimana diketahui, setalah Israel membombardir hampir seluruh Palestina, terbarunya, kini wilayah Rafah-lah yang menjadi target serangan Israel yang beralasan memburu tokoh-tokoh Hamas.
Saat itu, sebanyak 196 personal PBB tewas, lebih dari 36.284 orang meninggal dunia, 82.057 mengalami luka-luka.
Di antara yang meninggal, ada 15.239 anak-anak yang meninggal, lalu di Gaza ditemukan 10 kuburan massal.
Alumni UGM tersebut juga menduga adanya keterlibatan staf UNRWA dalam serangan 7 Oktober, yang menyebabkan banyak negara menyetop pendanaan.
"Maka upaya pelemahan dilakukan itu salah satunya adalah dihentikannya bantuan kemanusiaan dari para donor kepada UNRWA, utamanya dari Amerika Serikat. Disaat beberapa negara Eropa Barat membekukan bantuannya kepada UNRWA, di titik itu saya memulai perjalanan ke Eropa kenapa harus dibekukan sekarang bukannya PBB akan membentuk tim investigasi biarlah tim investigasi tersebut bergerak dulu, untuk hasilnya seperti apa baru kita bertindak. Tetapi setelah tim investigasi bekerja dan tidak ada bukti keterlibatan UNWRA dalam serangan tersebut maka pembekuan bantuan satu demi satu sudah mulai dialirkan kembali ke UNWRA", jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya menjelaskan bahwa UNRWA merupakan lembaga PBB khusus mengurus pengungsi
"Para pengungsi ni tidak hanya di Gaza tapi ada juga di tepi barat, di Jordan, di Lebanon, dan Suriah yang jumlah total hampir 6 juta orang pengungsi. Nah, kalau kita lihat kenapa upaya ini dilemahkan. Ini tidak hanya memperburuk pelayanan, secara sistematis memang dilakukan Israel untuk meniadakan isu pengungsi. Kalau mereka tidak dilayani terpaksa mereka akan tinggal di negara tersebut sehingga isu pengungsi akan tidak ada," tandasnya.
Untuk itu, pihaknya telah menyampaikan kepada negara-negara Eropa adalah untuk terus mendukung UNRWA karena peran UNRWA sangat penting untuk mencegah situasi kemanusiaan semakin memburuk.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.