KAI Commuter Jamin Saldo Kartu KAI Masyarakat Aman Pasca Pelaku Ilegal Akses Top Up Ditangkap

Ilustrasi kartu KAI

INDOZONE.ID - Pihak Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter angkat suara terkait penangkapan pelaku ilegal akses top up kartu kereta yang berhasil ditangkap oleh jajaran Polres Metro Depok. Pihak KAI menjamin saldo di kartu kereta milik masyarakat aman pasca adanya kasus tersebut.

"Atas kejadian tersebut, KAI Commuter menjamin keamanan saldo pada KMT serta data pengguna Commuter Line yang sudah teregistrasi pada aplikasi C-Access," kata Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (7/3/2024).

Untuk itu, Anne mengimbau para pengguna kereta untuk tidak khawatir terkait saldo di kartu kereta hingga identitas para pengguna kereta tersebar. Diharapkan, masyarakat bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kereta seperti biasa.

Baca Juga: Pelaku Ilegal Akses Top Up Kartu KAI Ternyata Tiktokers, Modus Mau Naik Kereta Gratis

"Jadi, masyarakat juga tidak perlu khawatir untuk melanjutkan penggunaan aplikasi ini dalam menggunakan Commuter Line karena KAI Commuter memiliki manajemen keamanan informasi yang baik," ungkapnya.

Berkaitan dengan kasus itu sendiri, Anne menyebut pihaknya tetap menjalin koordinasi dengan pihak berwajib untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Pihak KAI ditegaskannya juga selalu mengupdate sistem keamanan dalam aplikasi C Access.

"Standarisasi keamanan ini secara juga secara berkala dilakukan audit oleh auditor independen untuk memastikan keamanan dalam penerapannya," kata Anne.

Baca Juga: Lakukan Ilegal Akses Saat Top Up Kartu KAI Access, Pria di Depok Ini Ditangkap Polisi

Raup Belasan Juta

Diberitakan sebelumnya, jajaran Polres Metro Depok berhasil membongkar kasus ilegal akses dalam hal pengisian atau top up Kartu Multi Trip KAI. Dalam kasus ini, seorang Tiktokers berinisial AAH berhasil ditangkap.

Tersangka melakukan aksinya dengan cara mengisi kartu KAI menggunakan aplikasi C Access dan aplikasi Http Canary dengan metode pembayaran via Gopay. Singkat cerita, tersangka melakukan ilegal akses dan bisa melakukan puluhan kali top up.

Sebanyak 25 kali top up, tersangka berhasil meraup keuntungan hingga Rp12,4 juta hanya dengan membayar Rp25 rupiah. Tersangka melakukan aksinya dengan tujuan ingin menaiki kereta secara gratis.

Writer: Putri Octavia Saragih