Presiden Jokowi dan Kapolri di groundbreaking Polres di IKN.
INDOZONE.ID - Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Polres Khusus Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Kamis (21/12/2023).
Di acara tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang mendampingi Presiden, menegaskan pihaknya akan mengawal pembangunan IKN.
"Polri tentunya berkomitmen untuk mengerahkan segala sumber daya yang kami miliki untuk mengawal seluruh kebijakan Bapak Presiden, khususnya mengawal pembangunan Ibu Kota Nusantara," kata Kapolri Jenderal Sigit dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (21/12/2023).
Polres Khusus Kawasan IKN nantinya akan dibangun di tanah seluas 1.568 persegi dengan tanah seluas 6.189 meter persegi. Gedung Mapolres itu akan memiliki empat lantai.
Baca Juga: Kronologi Pria Serang Penjaga Rumdin Kapolri: Sempat ke Rumah Prabowo Tapi Diusir
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di groundbreaking Polres IKN.
Kapolri mengatakan, personel yang akan ditugaskan di Polres Khusus Kawasan IKN seluruhnya berjumlah 708 personel. Ratusan polisi tersebut juga sudah melalui proses asesmen di Polda Kalimantan Timur.
"Dan sambil menunggu proses pembangunan dan penetapan struktur organisasi, personel tersebut sudah berada di Polda Kalimantan Timur, dan kami sebar ke polres-polres penyangga," papar Sigit.
Selain pembangunan Polres, nantinya akan dibangun pula command center Polres Khusus Kawasan IKN sebagai bagian dari smart security system.
Baca Juga: Penyerang Penjaga di Rumdin Kapolri Ternyata Pernah Dirawat di RSJ Tapi Bergelar S2
Presiden Jokowi dan Kapolri di groundbreaking Polres IKN.
"Konsep Smart Security meliputi layanan tanggap darurat, kamseltibcar lantas dan sistem pengamanan kota yang modern, layanan kepolisian digital dan melibatkan peran serta komunitas dan masyarakat," kata Sigit.
"Dalam konsep ini, pengamanan tidak hanya dilakukan secara fisik oleh personel Polri, tapi juga mengoptimalkan pemanfaatan teknologi seperti CCTV, body worn camera, big data yang terintegrasi dengan kementerian lembaga terkait, dan analisis artificial intelligence pada command center," pungkas Sigit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan