Alasan PKS Tolak Ibu Kota Indonesia Pindah ke Kalimantan

Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,

INDOZONE.ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan penolakannya terhadap rencana pemindahan ibu kota Indonesia ke pulau Kalimantan.

Ketua PKS, Ahmad Syaikhu, menyatakan bahwa DKI Jakarta tetap dianggap sebagai Ibu Kota Negara Indonesia yang layak.

Alasan-alasan dari PKS terkait penolakan pemindahan ibu kota Indonesia mencakup pertimbangan sejarah dan pembangunan, yang secara langsung disampaikan oleh Syaikhu di tengah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS di Depok, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Ditanya soal IKN, Cak Imin: Lagi Enak di Jakarta, Tiba-tiba Disuruh ke Hutan

“DKI Jakarta adalah tempat Ir. Soekarno Hatta mengumandangkan proklamasi kemerdekaan di Jakarta,” ujar Syaikhu.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu. (Dok PKS).

PKS berpendapat bahwa pemerintah, dalam konteks pembangunan, harus mampu menyediakan keadilan dan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia.

“Dengan memindahkan ibu kota Indonesia sebagai cara melakukan pemerataan pembangunan, itu adalah argumen yang tidak tepat,” ungkapnya.

Baca Juga: Momen Erick Thohir Diskusi Sehat Bareng Presiden Jokowi di IKN, Nyalain Senter HP Bikin Salfok

Lebih lanjut, Syaikhu menekankan bahwa pemerataan pembangunan seharusnya dilakukan bukan dengan pemindahan ibu kota, melainkan dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi berdasarkan keunggulan daya saing di masing-masing wilayah.

Ia juga menyatakan bahwa pemerataan pembangunan dapat dicapai dengan membesarkan kota-kota kecil menjadi kota menengah dan memajukan kota-kota yang tertinggal.

Sehingga, terciptanya dinamika di mana kota menengah berkembang menjadi kota besar, sementara kota kecil naik kelas menjadi kota menengah.