INDOZONE.ID - Ribuan umat muslim mengikuti salat Istisqa atau salat minta hujan di Lapangan Raden Mas Said, Kabupaten Karanganyar, Selasa, 10 Oktoober 2023.
Salat Istisqa diikuti oleh pegawai, pelajar hingga lansia atau dari berbagai elemen di wilayah Kabupaten Karanganyar. Mereka pun tampak khusyu saat menjalankannya.
Salat Istisqa ini digelar, karena kekeringan yang panjang dan menyebabkan krisis air bersih hingga terjadinya kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Lawu.
Usai menjalankan salat Istisqa, selanjutnya digelar doa bersama agar segera turun hujan. Derai air mata jamaah pun tak terbendung saat doa dibacakan.
"Berharap dengan salat istisqa ini bisa segera turun hujan dan kebakaran di Gunung Lawu padam," terang Wakil Bupati Karanganyar Rober Christanto, Selasa (10/10/2023).
Rober mengatakan dengan diadakan salat Istisqa berharap bisa memberikan dampak positif untuk kabupaten Karanganyar.
Rober juga memberikan terima kasih kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) Karanganyar yang telah mengadakan salat Istisqa yang diikuti warga termasuk para pelajar.
"Hujan belum turun ini. Semoga Allah mendengar, turun hujan di kabupaten Karanganyar khususnya Lawu. Semoga ini bisa membawa dampak yang lebih baik," ungkap dia.
Rober berharap berharap salat istisqa bisa dilaksanakan umat muslim di kecamatan hingga desa-desa. Karena dalam musim kemarau tahun ini merupakan yang paling panjang hingga menyebabkan kekeringan dan suhu panas cukup tinggi.
"Banyak mata air tidak mengalir lagi. Kekeringan tidak hanya menimpa lahan pertanian tapi juga merambah ke kebutuhan air rumah tangga," ujarnya.
Sementara itu imam yang juga pengasuh Pondok Pesantren Isy Karim Karanganyar, Syihabbudin mengatakan bahwa salat istisqa dalam tuntunan agama Islam dilaksanakan jika alam mulai menunjukkan tanda tidak wajar, seperti bencana kekeringan yang melanda dimana-mana, krisis air bersih hingga kebakaran hutan.
"Ada dua penyelesaian bencana yang bisa dilakukan menurut ajaran agama Islam yakni melalui penyelesaian secara logis dan alami dengan mengevaluasi mengapa terjadi kemarau," katanya.
Menurutnya kebakaran hutan Gunung Lawu sudah menggunakan helikopter untuk memadamkan. Tapi kalau Allah belum berkehendak padam maka belum bisa padam.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators