INDOZONE.ID - Ma'ruf Amin menyoroti peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oknum di beberapa pesantren, yang mencoreng lembaga pendidikan tersebut.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf meminta pesantren menjaga keamanan para santri. Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) 2023, di Surabaya, Jawa Timur.
"Yang tidak kalah penting, saya minta semua pesantren di seluruh Tanah Air untuk selalu menjaga keamanan para santri, anak-anak kita yang akan menjadi generasi penerus bangsa," ungkap Wapres.
Baca Juga: Plt Ketum PPP Ajak Warga Pesantren Turut Serta Sukseskan Pemilu 2024
Dia menyayangkan masih terjadi hal-hal yang menyimpang dilakukan oknum kiai terhadap santri di pesantren. Wapres meminta pesantren melakukan pengawasan ketat untuk menjaga keamanan para santri.
"Ini hati-hati ada banyak sekarang pesantren (oknum kiai) yang mencoreng nama pesantren, adanya kekerasan seksual di beberapa pesantren," sambungnya.
Selain itu, Wapres meminta Ikatan Pesantren Indonesia sebagai wadah yang menaungi pesantren-pesantren di Indonesia berperan mengawasi penyimpangan-penyimpangan tersebut.
"Oleh karena itu saya minta IPI mengawasi ini, jangan sampai kita ini, apa namanya karena setitik noda kemudian pesantren dianggap tidak aman ya. Ini penting," bebernya.
Baca Juga: Pikirkan Hak Pendidikan Santri, Dirjen HAM Sepakat Pembinaan Pesantren Al Zaytun daripada Penutupan
Wapres Ma'ruf berharap, dengan adanya pengawasan yang ketat, tidak ada lagi penyimpangan di pesantren.
Sementara itu pada kesempatan tersebut, Ketua Umum IPI Abdul Muhaimin melaporkan sebagai induk organisasi pesantren, IPI memiliki jaringan yang meliputi 33 dewan wilayah, dan sekitar 400 dewan cabang dengan visi mengokohkan agama, meneguhkan bangsa, serta misi Mandiri, Berdaya, dan Inovatif (Madain).
"Dengan adanya perhelatan nasional Ikatan Pesantren Indonesia, pesantren diharapkan mampu menjadi dinamisator di setiap lingkup wilayahnya sehingga pesantren dapat menjadi kompas kehidupan masyarakat di era disrupsi, utamanya di bidang keagamaan. Dan menjadi benteng dari masuknya berbagai faham keagamaan yang mengancam moralitas dan keutuhan bangsa," ujar Abdul.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara