Kategori Berita
Media Network
Kamis, 03 AGUSTUS 2023 • 11:35 WIB

Tegur Siswa Merokok, Mata Guru di Bengkulu Diketapel Orangtua Murid hingga Terancam Buta

Guru di Bengkulu diketapel orangtua murid lantara tak terima anaknya ditegur merokok di sekolah. (Z Creators/Etri Hayati)

INDOZONE.ID - Zaharman, guru olahraga SMAN 7 Rejang Lebong, Bengkulu masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Kondisi matanya memburuk pascadianiaya orang tua siswa dengan menggunakan batu ketapel, karena tidak terima anaknya ditegur merokok di sekolah. Aksi kekerasan tersebut terjadi Senin, 1 Agustus lalu di SMAN 7 Rejang Lebong.

Pelaku penganiyaan berinisial AJ membidik ketapel ke arah Zaharman dan mengenai bola mata kanan mengalami pendarahan hingga terancam buta.

Tidak hanya sampai disitu AJ juga melaporan Zaharman, atas tuduhan melakukan kekerasan terhadap anak ke Polres Rejang Lebong. AJ menyebut Zaharman terlebih dahulu menendang anaknya, hal itulah yang membuatnya terbakar emosi hingga menganiaya Zaharman.

Guru di Bengkulu diketapel orangtua murid lantara tak terima anaknya ditegur merokok di sekolah. (Z Creators/Etri Hayati)

Menyikapi hal tersebut Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bengkulu mengutuk keras kejadian tersebut.

"Secara kelembagaan PGRI mengutuk keras aksi main hakim sendiri. Tindakan yang dilakukan orangtua siswa tersebut sudah di luar batas. Apalagi dilakukan di lingkungan sekolah, saat proses belajar-mengajar ," ungkap Ketua PGRI Bengkulu, Haryadi saat membesuk Zaharman.

Ia menambahkan, sebagai bentuk solidaritas, PGRI akan melakukan penggalangan dana.

"Kalau melihat kondisi matanya, hal yang terburuk bisa cacat permanen. Butuh biaya yang tidak sedikit untuk pengobatannya, oleh karena itu kami dari PGRI melakukan penggalangan dana untuk beliau," ujarnya.

Guru di Bengkulu diketapel orangtua murid lantara tak terima anaknya ditegur merokok di sekolah PGRI galang dana. (Z Creators/Etri Hayati)

Tidak hanya PGRI, Ikaran Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) juga menggalang dana untuk Zaharman.

Disisi lain, akibat kejadian tersebut aktivitas belajar-mengajar di SMAN 7 Rejang Lebong diliburkan untuk sementara waktu.

Kepala SMAN 7 Rejang Lebong, Riswanto menyebut, sekolah diliburkan hingga Sabtu, 5 Agustus. Ia menjelaskan keputusan tersebut diambil karena membuat trauma guru dan siswa.

"Kejadian ini menjadi pukulan berat untuk kami. Semua trauma, padahal kita lagi semangat-semangatnya di tahun ajaran baru ini menjadikan sekolah lebih baik," ujar Riswanto.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Tegur Siswa Merokok, Mata Guru di Bengkulu Diketapel Orangtua Murid hingga Terancam Buta

Link berhasil disalin!