SDN Tumenggungan di hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru di Solo, Jateng, Senin (17/7/2023).
INDOZONE.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menegaskan akan me-regrouping atau menyatukan sekolah yang jumlah siswanya minim.
Hal ini tentunya dilakukan agar proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif.
Baca Juga: Survei: Gibran Raih Suara Terbanyak Politisi Anak Muda Indonesia 2023 Paling Disukai
"Ya nanti kami regrouping," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka saat dikonfirmasi terkait sejumlah sekolah dasar yang kekurangan siswa di Solo, Senin (17/7/2023).
Ia mengatakan nantinya usai dilakukan regrouping maka bangunan sekolah dasar yang tidak terpakai akan dijadikan sebagai SMA mengingat hingga saat ini Solo masih kekurangan SMA.
Meski demikian, dikatakannya, penyatuan sekolah tersebut akan dilakukan secara bertahap, termasuk kemungkinan regrouping untuk SDN Tumenggungan.
"Coba nanti sama Disdik (Dinas Pendidikan Kota Surakarta)," katanya.
Baca Juga: Dikritik Politisi Senior PDIP, Gibran: Terima Kasih Masukannya
Sebelumnya, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024, SDN Tumenggungan Surakarta hanya punya 1 siswa baru.
Kepala Sekolah Leily Mariasecara mengatakan secara zonasi, sekolah tersebut jauh dari perkampungan warga sehingga membuat sekolah yang berada di Kecamatan Banjarsari ini kesulitan mendapat siswa baru dari jalur zonasi.
Baca Juga: Sistem PPDB Dinilai Belum Bisa Menjamin Hak Semua Anak atas Pendidikan Berkualitas
"Sekolah kami jauh dari perkampungan, bisa dilihat lingkungan sekitar kondisinya seperti apa. Akhirnya siswa kami satu, ini yang lewat offline," kata Leily Maria di Solo, Senin (17/7/2023).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara