Tim Dewa Ruci. (Dok Bareskrim Polri)
Operasi laut yang digelar oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dengan sandi Dewa Ruci pada tahun 2021 lalu berhasil menyita sabu seberat 1,278 ton. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sendiri memberikan penghargaan kepada anggota tim ini berupa kenaikan pangkat.
"Di depan kita saat ini berdiri perwakilan dari 154 personel yang terdiri dari 120 personel Polri, 49 personel Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, 60 personel Polda Aceh, 11 personel Baintelkam Polri dan 34 personel dari Ditjen Bea dan Cukai yang mengawakili operasi yang berasal dari berbagai tingkat kepangkatan dan PNS serta personel Bea dan Cukai," kata Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Baca Juga: Bareskrim Bongkar Penyelundupan 149 Kg Sabu Jaringan Malaysia-Aceh, 1 Pelaku Ditembak!
Penghargaan ini diberikan berupa pin emas dan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB). Pemberian penghargaan ini merupakan tindak lanjut dari prestasi yang pernah didapat oleh para anggota yang tergabung di dalam tim tersebut.
"Dengan peran masing-masing telah berhasil menunjukkan prestasi, kerja keras dan kinerja yang maksimal sehingga diberi penghargaan oleh pimpinan tertinggi Polri dalam hal ini Bapak Kapolri dalam bentuk pemberian pin emas Kapolri dan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB)," beber Agus.
Baca Juga: Marak Liquid Sabu, Bareskrim Polri Perketat Importasi Cairan ke Indonesia
Operasi pemberantasan narkotika itu sendiri digelar pada 19 Februari 2021 sampai dengan 29 April 2021. Operasi ini merupakan operasi besar yang digelar di laut.
"Barang bukti yang berhasil disita pada operasi tersebut adalah narkotika jenis sabu sebanyak 1,278 ton dan menahan enam orang tersangka WNI dan satu tersangka WNA Malaysia," paparnya.
Sindikat ini beraksi dengan cara membawa sabu menggunakan kapal besar dari Timur Tengah. Kemudian, barang haram tersebut dipindahkan ke kapal-kapal nelayan kecil.
Lebih jauh, jenderal polisi bintang tiga itu mengungkap jika dirinya mengetahui perjuangan para anggota ketika bertugas dalam operasi ini. Hal ini diketahuinya dari laporan yang secara berkala dilaporkan.
"Saya sebagai Kabareskrim Polri mengetahui persis bagaimana perjuangan yang telah dilakukan oleh tim karena selalu dilaporkan oleh Dittipidnarkoba terkait progres pelaksanaan operasi," kata Agus.
"Bagaimana tim lapangan meninggalkan keluarga tercinta selama berbulan-bulan, pernah menghadapi badai dan mati mesin di tengah laut dengan logistik yang telah minim atau menghadapi cuaca ganas di tengah laut dengan kapal seadanya," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: