Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kekhawatiran terhadap penyebaran dua varian Covid-19, Delta dan Omicron. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, peredaran varian Delta dan Omicron yang terjadi bersamaan berpotensi membuat jumlah kasus positif meroket sangat tinggi.
"Saya sangat khawatir dengan Omicron, yang sangat menular, menyebar berbarengan dengan varian Delta, sehingga menyebabkan tsunami kasus," kata Tedros dikutip dari Reuters, Kamis (30/12/2021).
"Delta dan Omicron kini menjadi ancaman ganda yang meningkatkan kasus hingga menyentuh rekor, menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian," kata Tedros.
Menurutnya, vaksinasi harus dilakaukan untuk melawan serangan virus tersebut. Dia pun telah menyerukan agar negara-negara maju dapat berbagi vaksin dengan negara-negara yang tak mampu membeli dosis cukup karena kondisi keuangan yang dialami.
Bagi dia, hal ini penting agar sebaran vaksin lebih adil dan dapat dilakukan secara merata ke berbagai belahan dunia. Tedros juga telah memperingatkan agar negara-negara kaya tidak melakukan vaksinasi booster, dan memprioritaskan pembagian vaksin pada negara miskin agar pelaksanaan vaksin tersebar lebih rata.
Bagi WHO, kata Tedros, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di semua negara harus mencapai 70 persen pada 2022. Target tersebut diyakini dapat membantu mengakhiri masa genting pandemi yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: