Kategori Berita
Media Network
Jumat, 10 DESEMBER 2021 • 21:10 WIB

Tingkatkan Keseimbangan Kehidupan Kerja, UEA Ubah Libur Pekan Jadi Sabtu-Minggu

Abu Dhabi. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Uni Emirat Arab (UEA) membuat perubahan baru terhadap kehidupan kerja karyawan di negara tersebut. Sebelumnya, UEA mengadopsi libur pekan Jumat-Sabtu kepada seluruh karyawan di negara itu, termasuk karyawan pemerintah.

UEA mengumumkan semua entitas pemerintah akan mengadopsi jadwal kerja pekan yang baru, terdiri dari empat setengah hari dengan Jumat yang diadopsi bekerja setengah hari untuk menghormati ibadah umat muslim, Sabtu dan Minggu membentuk akhir pekan baru.

Langkah tersebut, yang diumumkan oleh Kantor Berita Negara WAM pada hari Selasa, akan mulai berlaku pada 1 Januari 2022, membuat minggu kerja lebih sesuai dengan jadwal Barat.

Transisi Perubahan Libur Pekan

(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

 

UEA sebelumnya memiliki akhir pekan Jumat-Sabtu, yang sesuai dengan negara-negara lain di kawasan itu. Kemudian, adanya perubahan libur pekan tersebut menjadi visi baru UEA untuk meningkatkan daya saing globalnya.

"Sejalan dengan visi UEA untuk meningkatkan daya saing globalnya di seluruh sektor ekonomi dan bisnis, dan untuk mengikuti perkembangan global,” jelas pernyataan Kantor Media Pemerintah Abu Dhabi.

"UEA adalah negara pertama di dunia yang memperkenalkan minggu kerja nasional yang lebih pendek dari minggu kerja lima hari global,” jelas WAM.

Perpanjangan akhir pekan itu juga datang sebagai bagian dari upaya pemerintah UEA untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja dan meningkatkan kesejahteraan sosial, sambil meningkatkan kinerja untuk memajukan daya saing ekonomi UEA.

Di bawah model baru tersebut, karyawan harus menyelesaikan hari kerja delapan jam dari Senin sampai Kamis tetapi hanya diharapkan untuk bekerja hanya selama 4,5 jam pada hari Jumat.

Baca juga: Profil Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial, Meninggal Dunia saat Berdakwah Salat Jumat

Menghormati Hari Jumat

(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

 

Pegawai pemerintah juga akan diizinkan untuk memilih pekerjaan fleksibel atau opsi kerja dari rumah setiap hari Jumat. Sebab, khutbah dan salat Jumat dilaksanakan pada pukul 13.15 waktu setempat.

Di negara-negara mayoritas Muslim, Jumat biasanya dianggap sebagai hari paling suci dalam seminggu. Di beberapa negara tetangga, toko dan pedagang dilarang buka sebelum salat Jumat berakhir.

Meski UEA mengadopsi libur pekan Jumat-Sabtu, kini negara ambisius itu sejalan dengan dunia non-Arab. Libur pekan juga diganti menjadi Sabtu-Minggu, sedangkan Jumat bekerja selama 4,5 jam saja.

Meningkatkan Produktivitas

(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

 

Scott Livermore, kepala ekonom di Oxford Economics Middle East menjelaskan bahwa penyelarasan akhir pekan dengan Eropa dan Asia nantinya akan membantu bisnis berorientasi internasional yang merupakan pilar penting ekonomi dan dapat menarik investasi.

“Hari kerja yang lebih pendek memang menghadirkan beberapa tantangan dalam hal mengelola biaya output, meskipun ada beberapa bukti bahwa minggu kerja yang lebih pendek dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja,” tambahnya.

Pergeseran tersebut kemungkinan akan membuat industri swasta dan sekolah mengikuti, seperti yang mereka lakukan pada tahun 2006 ketika minggu berubah dari Sabtu menjadi Rabu – minggu kerja diikuti di beberapa negara mayoritas Muslim, seperti Iran dan Afghanistan.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Tingkatkan Keseimbangan Kehidupan Kerja, UEA Ubah Libur Pekan Jadi Sabtu-Minggu

Link berhasil disalin!