Demo di Brussel ricuh. (REUTERS/Johanna Geron)
Aksi Demonstrasi menolak pengetatan aturan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di Brussel, Belgia, pada Minggu (5/12/2021) berakhir ricuh. Aparat keamanan Brussel terpaksa menggunakan gas air mata dan meriam untuk membubarkan pengunjuk rasa yang melempari petugas polisi dengan batu dan kembang api saat demonstrasi.
Dilansir Reuters, Senin (6/12/2021), aksi pengunjuk rasa pada hari Minggu itu sebagai bentuk kemarahan publik mengenai aturan baru Covid-19 yang diumumkan oleh pemerintah pada hari Jum'at (3/12/2021).
Baca juga: Protes Menentang Pembatasan COVID-19 di Belgia, Ini Foto-fotonya
Dalam aturan teranyar, warga diwajibkan memakai masker dan libur sekolah diperpanjang. Pada Oktober lalu, pemerintah telah mewajibkan warga untuk menunjukkan kartu vaksin Covid-19 jika ingin masuk bar atau restoran.
Menurut perkiraan awal polisi, ada lebih dari 8.000 orang yang berpartisipasi dalam aksi tersebut.
Kericuhan dalam aksi demonstrasi yang telah dimulai sejak November, membuat polisi menangkap puluhan pengunjuk rasa. Selain itu, demo juga menyebabkan petugas polisi mengalami cedera.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: