Pada tahun 1990-an, dunia fesyen Italia menyedot perhatian masyarakat dunia setelah sang pewaris tunggal jenama fesyen high end, Gucci, Maurizio Gucci ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
Maurizio tewas setelah ditembak mati oleh seseorang tak dikenal. Dalam sebuah persidangan, terungkap bahwa pembunuh Maurizio adalah mantan istrinya, Patrizia Reggiani.
Patrizia terbukti menggunakan jasa pembunuh bayaran untuk menembak mati Maurizio. Atas perbuatannya itu, Patrizia dijatuhkan hukuman 30 tahun penjara oleh pengadilan Italia dan dijuluki 'Vedova Nera' atau 'Black Widow'.
Skandal pembunuhan terbesar yang dialami oleh keluarga Gucci itu ditulis secara lengkap oleh penulis Sara Gay Forden dalam buku yang berjudul The House of Gucci: A Sensational Story of Murder, Madness, Glamour and Greed yang terbit pada 2001 silam.
Buku itu diangkat menjadi film layar lebar lewat judul House Of Gucci pada 2021. Dan sosok Patrizia Reggiani diperankan oleh penyanyi kondang Lady Gaga.
Berikut fakta-fakta tentang Patrizia Reggiani yang dijuluki 'Black Widow'.
Patrizia Reggiani lahir pada tanggal 2 Desember 1948 di sebuah kota kecil di luar kota Milan, Italia. Dia lahir dari seorang ibu yang bekerja sebagai pelayan restoran.
Saat menginjak usia 12 tahun, ibunya menikah dengan Ferdinando Reggiani, seorang pebisnis kaya di bidang transportasi. Sejak saat itu, Patrizia mengalami perubahan yang sangat besar dalam hidupnya, baik dari ekonomi maupun pergaulan.
Dengan barang-barang mewah dimilikinya, dia pun berani untuk menjalin relasi dengan golongan kelas atas Italia, salah satunya Maurizio Gucci, pewaris merek Gucci yang kemudian menjadi suaminya.
Meski hidup bergelimang harta, namun ayah Maurizio, Rodolfo Gucci tidak merestui hubungan anaknya dengan Patrizia. Rodolfo menilai bahwa Patrizia merupakan sosok perempuan yang materialistis.
Hubungan Patrizia Reggiani dengan Maurizio Gucci semakin lama semakin tidak harmonis. Keduanya kerap terlibat percekcokan karena sikap Patrizia yang terlalu menekan suaminya itu.
Kondisi itu terjadi setelah Rodolfo meninggal dunia dan Maurizio mewarisi 50 persen saham Gucci. Patrizia dianggap terlalu banyak memberikan tekanan hingga dia ditinggal oleh Maurizio pada 1985.
Sebelum resmi bercerai pada 1991, Patrizia masih menaruh harapan besar agar suaminya itu kembali. Namun, Maurizio memilih untuk berhubungan dengan perempuan lain, yaitu Paola Franchi.
Patrizia mengalami kehidupan yang pahit setelah bercerai dengan Maurizio. Dia kehilangan banyak hal, termasuk status dan kekayaan yang diperolehnya setelah menikah dengan Maurizio.
Pada 1992, dokter di rumah sakit Italia mendiagnosa Patrizia mengidap tumor otak. Kemudian dia melakukan tindakan operasi tanpa konsekuensi berat.
Saat sakit, Patrizia meminta Maurizio untuk mengurus kedua putrinya. Akan tetapi sang mantan suami menolak karena alasan sibuk dengan pekerjaannya.
Maurizio memberikan uang bulanan kepada Patrizia sebesar 100.000 dollar AS atau sekitar Rp1,4 miliar yang diperuntukkan bagi anak-anaknya. Namun Maurizio melarang Patrizia untuk menghuni rumah-rumah mewahnya.
Patrizia menyampaikan niatnya untuk membunuh mantan suaminya itu ke sejumlah orang, termasuk pembantunya.
Dia mengatakan bahwa dirinya sangat ingin melihat Maurizio meninggal dunia secepatnya. Tak lama kemudian, Maurizio pun ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan dengan luka tembakan.
Saat penyelidikan sementara, banyak pihak yang sudah menduga bahwa Patrizia menjadi dalang utama pembunuhan Maurizio.
Pengadilan Italia menyatakan bahwa Patrizia menjadi dalang utama di balik pembunuhan Maurizio. Dia menyewa jasa pembunuh bayaran untuk menembak mati mantan suaminya itu.
Diketahui, Maurizio ditembak sebanyak empat kali saat menuju ke kantornya yang berada di Milan. Menurut keterangan saksi mata, pembunuh Maurizio adalah seorang laki-laki dengan ciri-ciri rambut berombak.
Pria itulah yang dibayar oleh Patrizia untuk membunuh mantan suaminya pada tanggal 27 Maret 1995.
Sejak kasus ini, Patrizia pun dijuluki 'Vedova Nera' atau 'Black Widow'.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: