Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Kota Medan, Wali Kota Medan, Bobby Nasution ingin menyelesaikannya mulai dari tingkat wilayah paling kecil. Yakni, kecamatan, kelurahan dan tingkat lingkungan.
Namun, ia katakan untuk itu harus dideteksi dan dipahami terlebih dahulu permasalahannya apa, yang ada di wilayahnya masing-masing. Dengan demikian, permasalahan yang ada dapat diantisipasi secara dini sehingga tidak sampai membesar.
"Pahami permasalahan yang ada di wilayah kalian masing-masing. Misalkan jika di wilayah kalian saat musim hujan terjadi genangan, coba diwaspadai. Walaupun tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada secara langsung, minimal turunlah ke lapangan,” kata Bobby Nasution saat membuka Sosialisasi Tim Kewaspadaan Dini pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Penanganan Konflik di Daerah, di Hotel Garuda Plaza Medan, Senin (8/11/2021).
Dengan cepat turun ke lapangan, dia jelaskan, masyarakat akan melihat jika apratur sipil negara peduli dengan kondisi yang terjadi. Maupun termasuk saat terjadi sesuatu yang mengganggu masyarakat, baik kegiatan sosial maupun politik. Dia juga mengungkapkan, untuk tenangkan hati masyarakat dan catat permasalahan yang ada.
“Dengan begitu, kalian bisa memberi masukan kepada Wali Kota sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut," ungkapnya.
Lanjutanya mengungkapkan, Pemko Medan memiliki struktur yang baik. Apabila digunakan dan difungsikan dengan sebaik-baiknya serta ikhlas. Orang nomor satu di Pemko Medan ini optimis dapat mendeteksi berbagai potensi yang terjadi, di tengah-tengah masyarakat sekaligus solusi penyelesaiannya.
Apalagi, katanya, ancaman yang ada di tengah pandemi Covid-19 saat ini masih terus membayangi. Begitu juga dengan beberapa kondisi, keadaan serta isu yang berkembang di tengah-tengah masyarakat serta berkembangnya teknologi yang begitu masif.
Diingatkannya lagi, perkembangan teknologi ini memiliki dua sisi yang sangat berpengaruh dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat yakni sisi positif dan negatif. Sebab, teknologi sangat cepat dalam menyebarkan informasi. Bahkan, tidak sedikit yang menyalahgunakan informasi tersebut sampai ke lapisan masyarakat paling bawah.
Dalam rapat yang diikuti 21 camat, 21 sekretaris camat dan 151 lurah, menanmtu Presiden Indonesia mengingatkan, bagaimana menyikapi kewaspadaan dini tentang ideologi, terorisme, narkoba, kewaspadaan dini yang harus bisa ditingkatkan. Dia juga tidak mau ada tempat yang ke depannya bercitra kurang baik, sebab Kota Medan pernah memiliki satu lokasi yang kurang baik.
“Jangan sampai karena tempat tersebut memiliki citra kurang baik, sehingga menyebabkan orang-orang di dalamnya yang mau melamar kerja menjadi tidak diterima. Apabila hal seperti itu terjadi, maka kita harus bekerja lebih keras lagi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut," tegasnya.
Sebelumnya, Kaban Kesbangpol Kota Medan Arjuna Sembiring dalam laporannya menyampaikan, Tim Kewaspadaan Dini yang dibentuk bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan merumuskan kegiatan kewaspadaan dini.
Di samping itu, imbuhnya, tim ini juga bertugas mencari, mengumpulkan, mengoordinasikan, dan mengkomunikasikan data maupun informasi dengan unsur intelijen daerah lainnya mengenai potensi, gejala, atau peristiwa timbulnya ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di Kota Medan.
"Tim ini juga bertugas memberikan rekomendasi kepada Wali Kota sebagai bahan pencegahan dini terhadap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan di Medan. Sebenarnya tim ini sudah ada di tingkat kota, namun kita bergerak lagi ke tingkat kecamatan bahkan seterusnya sampai ke tingkat kelurahan. Hal ini dilakukan agar bisa mendeteksi kemungkinan ada permasalahan ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan di lingkungan, kelurahan dan kecamatan masing-masing agar dapat diantisipasi secara dini sehingga tidak semakin membesar," jelas Arjuna.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: