Harga eceran BBM jenis Pertalite di kota Sorong, Provinsi Papua Barat hingga Sabtu (6/11) sore, sudah menembus harga Rp50.000 per liter. Kenaikan harga BBM di tingkat pengecer karena terjadi kelangkaan di sejumlah SPBU.
Dilansir Antara, Senin (8/11/2021), Hamid Amaro salah seorang pengecer BBM di Jalan Malanu kota Sorong mengatakan bahwa ini adalah kesempatan mencari keuntungan lebih, karena terjadi antrian di seluruh SPBU kota Sorong.
Dia mengaku mendapatkan pertalite dari SPBU sejak pagi dan juga ikut antri menjelang siang hari bersama masyarakat lainnya. Sehingga ada kesempatan menjual dengan menaikkan harga untuk keuntungan lebih.
Sementara itu, Unit Manager Communication, Relations dan CSR Regional Papua Maluku PT Pertamina Sub Holding Commercial Trading, Edi Mangun, mengatakan stok BBM di SPBU kota Sorong sudah kembali normal.
Kelangkaan BBM di Sorong sempat terjadi karena kapal tanker pengangkut BBM milik Pertamina melakukan rotasi untuk wilayah Papua, Papua Barat, Maluku akibat cuaca buruk.
Pergerakan kapal dari satu titik ke titik yang lain terkendala cuaca sehingga menyebabkan keterlambatan pendistribusian. Karena itu, tim terminal pengisian BBM melakukan pengendalian stok.
"Kami meminta maaf atas terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak di wilayah Sorong," katanya
Namun, kini stok BBM di Sorong dan sekitarnya sudah kembali normal. Direncanakan pada tanggal 8 November 2021 kapal pengangkut BBM akan bongkar muatan.
Kemudian pada 9 November akan datang kapal tanker pengangkut BBM dari Fuel Terminal Integrated Wayame akan melakukan bongkar muatan di Sorong, sehingga dengan demikian pasokan BBM dinyatakan aman.
Kepolisian juga telah turun tangan membongkar gerombolan penimbun BBM dan menjualnya dengan harga tinggi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: