AKBP Agus Sugiyarso dan istrinya. (Facebook)
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengungkap fakta-fakta baru terkait kasus video viral pamer segepok uang yang melibatkan istri eks Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso.
Ternyata, istri AKBP Agus merupakan seorang perwira polwan aktif dengan pangkat inspektur polisi satu (iptu). Ya, dia adalah Iptu Eci Agus Sugiyarso.
"Istri Kapolres Tebingtinggi yang merupakan polwan berpangkat perwira, Iptu Eci Agus Sugiyarso, dimintai keterangan mengenai sumber uang serta tujuan postingan di media sosial," kata Irjen Panca, Selasa, (2/11/2021).
Dijelaskan Irjen Panca, Iptu Eci baru beberapa hari bertugas di bagian Logistik Polda Sumut. Adapun segepok uang yang ia tunjukkan di dalam video TikTok-nya yang viral, merupakan uang arisan.
"Menurut dari pemeriksaan sementara, uang yang dipamerkan dalam video TikTok itu merupakan uang hasil arisan. Video itu direkam oleh asisten pribadinya, kemudian di-posting di media sosial," ungkap Panca.
Panca pun kesal atas tindakan anggotanya itu. Ia tak suka anggotanya menunjukkan gaya hidup hedonis, apalagi dipertontonkan ke khalayak.
"Sekarang kan masyarakat sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19. Gaya hedonisme itu gak pantas," ujarnya.
Seperti diketahui, video joget TikTok sambil menunjukkan segepok uang itu diunggah melalui akun @ecimot512.
Dalam video itu, Eci terlihat mengenakan kaos berlogo Tribrata sambil berjoget dengan memegang segepok uang.
Buntut dari viralnya video itu, sang suami AKBP Agus Sugiyarso langsung dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Tebintinggi.
Pencopotan Agus tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2280/X/KEP./2021 tertanggal 31 Oktober 2021.
Dalam telegram tersebut, dijelaskan bahwa Agus dimutasikan sebagai pamen Polda Sumut dalam rangka evaluasi jabatan.
Pos Kapolres Tebing Tinggi akan diisi oleh AKBP Mochamad Kunto Wibisono, yang sebelumnya menjabat Karo Ops Polres Metro Jakarta Barat.
Melalui akun Instagram-nya, AKBP Agus pun menuliskan catatan. Berikut isi catatannya.
Menjadi pemimpin itu harus berada didepan ketika badai datang, berada ditengah ketika damai dan tenang, berada di belakang ketika menang. Pemimpin itu tak terbang karena pujian dan tak goyang karena cacian, namun pemimpin harus siap memikul beban walau bukan tangan mencencang.
Akan datang suatu masa waktu bertemu yang tak bisa sesering dulu, meluangkan waktu berkumpul dan bercengkrama yang tak semudah dulu, menyadarkan bahwa bayang-bayang perpisahan itu semakin nyata.
Saya tak pernah benar-benar ingat bagaimana dulu kita bisa bertemu, kemudian dekat dan menjalin hubungan yang bernama “Persahabatan”, yang teringat jelas dan yang selama ini diketahui hanyalah bahwa beruntung mengenal kalian dan menjadi "salah satu" dari sekian banyak teman yang kalian miliki.
Dalam pertemanan memang tak selamanya semua dapat sejalan dan sepemikiran, perbedaan selalu kita temui dalam banyak hal, tetapi bukankah memang seharusnya pemikiran manusia itu seperti itu, tak pernah mampu untuk benar benar serupa, walau kadang berpura pura dan bersandiwara, tetapi semua perbedaan itu justru yang membuat menjadi belajar tentang banyak hal.
Hal ini mengajarkan tentang keterbukaan pikiran, ketegasan menentukan pilihan dan kepedulian yang tulus. Satu yang lain mengajarkan tentang ketangguhan dan beberapa yang lain mengajarkan tentang kesabaran, ketaatan kepada Sang Pencipta dan mengajarkan bagaimana seharusnya kita bersikap tentang hal yang memang kadang perlu untuk tidak dihiraukan.
Teruntuk sahabat dan Saudaraku, terimakasih yang begitu besar karena selalu mampu mendorongku untuk selalu menjadi lebih baik lagi. Semoga dimanapun kita setelah ini, menjadi apa pun kita nanti, kenangan ini akan selalu menjadi tempat kita pulang untuk tersenyum dan bermimpi indah lagi.
Untuk Saudaraku semua, memang sesungguhnya tak pernah siap untuk menghadapi satu kata yang bernama perpisahan, tetapi walau bagaimanapun juga dan kita pasti akan menghadapinya dan akan melewatinya. Lagi pula pasti kita nanti akan bertemu lagi dengan orang yang baru. Memang seperti itulah kehidupan, ada yang pergi dan ada yang datang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: