Ilustrasi Covid-19. (Unsplash/Adam Niescioruk)
Badan-badan intelijen AS, merilis tinjauan mereka tentang asal-usul virus corona, pada hari Jum'at mereka mengatakan kemungkinan asal-usul Covid-19 tidak pernah diketahui.
Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) mengatakan dalam laporan yang tidak diklasifikasikan bahwa penularan dari hewan ke manusia dan kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang masuk akal tentang bagaimana SARS-COV-2 pertama kali menginfeksi manusia.
Tapi, para analis tidak setuju mana yang lebih mungkin atau apakah penilaian definitif dapat dibuat sama sekali. Laporan tersebut menolak anggapan bahwa virus corona berasal dari senjata biologis.
Baca juga: Mungkinkah Asal-usul COVID-19 Akan Jadi Misteri Selamanya?
Dilansir Reuters, laporan itu merupakan pembaruan dari tinjauan 90 hari yang dirilis pemerintahan Presiden Joe Biden pada Agustus, di tengah pertikaian politik yang intens tentang siapa yang harus disalahkan atas dampak pandemi global.
Pada hari Jum'at (29/10/2021), China mengkritik laporan tersebut.
"Langkah AS yang mengandalkan aparat intelijennya alih-alih ilmuwan untuk melacak asal-usul Covid-19 adalah lelucon politik yang lengkap," Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui email, dikutip Reuters.
"Itu hanya akan merusak studi asal-usul berbasis sains dan menghambat upaya global untuk menemukan sumber virus," kata pernyataan itu.
Laporan ODNI mengatakan empat agen mata-mata AS dan badan multi-lembaga memiliki keyakinan rendah bahwa Covid-19 berasal dari hewan yang terinfeksi.
Tapi satu lembaga mengatakan yakin bahwa Covid-19 kemungkinan besar adalah kecelakaan dari laboratorium, mungkin melibatkan eksperimen atau penanganan hewan oleh Institut Virologi Wuhan.
Agen mata-mata AS percaya bahwa mereka tidak akan dapat menghasilkan penjelasan yang lebih pasti tentang asal usul Covid-19 tanpa informasi baru yang menunjukkan bahwa virus tersebut mengambil jalur khusus dari hewan ke manusia.
Laporan itu mengatakan badan-badan AS dan komunitas ilmiah global tidak memiliki sampel klinis atau pemahaman lengkap tentang data epidemiologis dari kasus Covid-19 paling awal, mereka juga mengatakan tidak yakin dapat meninjau kembali temuan jika tak banyak bukti.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: