Gojek dan Tokopedia membentuk Grup GoTo (Antaranews)
GoTo Group mendapat tambahan dana senilai US$400 juta atau sekitar Rp5,7 triliun dari Abu Dhabi, menjelang penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
GoTo telah menandatangani perjanjian dengan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), sehingga ADIA akan memimpin penggalangan dana pra-IPO untuk GoTo.
Suntikan dana ini menjadi investasi pertama Departemen Private Equities ADIA ke perusahaan teknologi Asia Tenggara, dan menjadi investasi terbesarnya di Indonesia.
"Kami menyambut ADIA sebagai investor terbaru di perusahaan dan uang pertama dalam penggalangan dana pra-IPO, selagi kami menyiapkan bisnis untuk pertumbuhan eksponensial untuk tahun-tahun mendatang," kata CEO GoTo Group, Andre Soelistyo, Jumat (22/10/2021).
ADIA menambah panjang daftar investor global di GoTo. Sebelumnya ada Alibaba Group, Astra International, Facebook, Global Digital Niaga (GDN), Google, KKR, Paypal, Sequoia Capital India, Softbank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, dan Warburg Pincus.
"Sangat menyenangkan bagi kami untuk melihat ADIA dan investor global lainnya yang telah menjadi bagian dari gerakan GoTo," ucap Andre.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Private Equities ADIA, Hamad Shahwan Al Dhaheri mengatakan investasi mereka di GoTo telah dipikirkan matang-matang, termasuk mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
“Kami telah mengikuti dengan cermat berbagai pekerjaan yang telah dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di kawasan ini, bahkan sebelum mereka bersatu," kata Hamad.
GoTo group yang merupakan ekosistem digital gabungan Gojek dan Tokopedia ini menghasilkan 1,8 miliar transaksi di tahun 2020 dengan nilai transaksi bruto lebih dari US$22 miliar atau sekitar Rp315 triliun.
GoTo belum mengumumkan kapan akan resmi IPO, tapi BEI menyebut kemungkinan di awal tahun depan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: