Kategori Berita
Media Network
Rabu, 06 OKTOBER 2021 • 19:28 WIB

Ironi Pedagang Opium di Afghanistan, Meski Haram, Tetap Berjualan karena Tak Ada Pilihan

Author

Ilustrasi tanaman opium (Pixabay)

Harga opium di Afghanistan mendadak melonjak tinggi sejak Taliban kembali menguasai ibu kota Kabul.

Meski dalam Islam bahan baku narkotika itu haram, para pedagang opium di Afghanistan tetap berjualan karena tak ada pilihan.

"Ini haram dalam Islam, tapi kami tak ada pilihan lain," ungkap seorang pedagang opium bernama Masoom di pasar dekat Howz-e-madad, Kandahar dilansir AFP, Rabu (6/10/2021).

Harga jual opium tak main-main. Para penyelundup narkoba membayar opium pedagang Afghanistan itu sebesar 17.500 Rupee Pakistan atau sekitar Rp1 juta per kilogram.

Harga opium itu semakin meningkat jika tiba di Eropa, yakni mencapai 50 dolar AS atau sekitar Rp713 ribu per gramnya.

Disebutkan Masoom, harga opium sebelum Taliban berkuasa hanya sepertiga dari harga saat ini.

Salah seorang petani opium bernama Zekria mengaku saat ini mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat sejak Taliban berkuasa.

Dalam sekilogram opium, dia dapat meraup keuntungan lebih dari 25.000 Rupee Pakistan atau sekitar Rp2 juta.

Harga yang jauh lebih tinggi dari pedagang di pasar itu disebabkan karena Zekria mengutip opium di masa awal panen.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Ironi Pedagang Opium di Afghanistan, Meski Haram, Tetap Berjualan karena Tak Ada Pilihan

Link berhasil disalin!