Kategori Berita
Media Network
Minggu, 03 OKTOBER 2021 • 22:26 WIB

Dinkes Mimika Pastikan Malaria Terkendali Selama PON XX Papua

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika melakukan penyemprotan Indoor Residual Spraying (IRS) sebagai pencegahan penularan malaria, di penginapan jurnalis peliput PON Papua, di Mimika, Sabtu (2/10/2021). (photo/ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Seiring dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika memastikan penyebaran penyakit malaria di wilayah tersebut sampai saat ini terkendali.

"Bersamaan PON ini, malaria terkendali," kata Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra, di Mimika, Minggu (3/10) dikutip dari ANTARA.

Diketahui, langkah antisipasi malaria menyambut PON sudah dilakukan sejak setahun lalu, antara lain dengan survei jentik, mass blood survey (MBS), hingga pembagian kelambu.

Bahkan, Dinkes Mimika juga melakukan penyemprotan tempat penginapan kontingen PON untuk mengantisipasi nyamuk malaria.

Penyemprotan atau Indoor Residual Spraying (IRS) itu dilakukan di dinding-dinding ruang penginapan agar terhindar dari nyamuk Anopheles penular malaria.

Nyamuk Anopheles yang beraktivitas mulai pukul 18.00-06.00 WIT diketahui gemar hinggap di dinding atau tembok rumah sehingga dilakukan IRS yang bisa bertahan efektivitasnya hingga tiga bulan.

"Penyemprotan IRS sudah kami lakukan dua bulan sebelumnya. Kalau untuk hotel-hotel, kami apresiasi mereka telah melakukannya secara mandiri," ujarnya.

Seluruh kontingen PON, kata dia, juga telah dites malaria, dan diberikan penyuluhan tentang penyakit tersebut, cara pencegahan, dan langkah penanganannya.

"Dari lebih 500 spesimen yang kami cek, temuan kasus malaria ada tiga spesimen. Artinya, di bawah 1 persen. Dua orang di antaranya, atlet dari daerah endemik, salah satunya Mimika," kata Reynold.

Baca juga: Polri akan Undang 57 Mantan Pegawai KPK yang Tak Lulus TWK

Tak hanya selama PON, pemantauan juga dilakukan Dinkes Mimika setelah kontingen kembali ke kampung halaman hingga tiga bulan.

"Setelah pemeriksaan malaria, kami lakukan survei migrasi. Jadi, kami pantau kontingen hingga tiga bulan sepulangnya ke daerah asal," katanya.

Jika ada kontingen dalam rentang waktu itu mengalami gejala malaria, bisa langsung menghubungi Puskesmas atau Dinkes setempat.

"Nanti mereka kan ditelusuri pernah ke daerah endemik malaria. Jadi, dari Puskesmas atau Dinkes setempat akan berkoordinasi dengan kami," kata Reynold.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Dinkes Mimika Pastikan Malaria Terkendali Selama PON XX Papua

Link berhasil disalin!