Patung Soehato (tengah), Sarwo Ehie (kiri), dan AH Nasution (kanan) di Museum Kostrad. (YouTube)
Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman membeberkan terkait pengambilan patung Soeharto dkk di Markas Kostrad, Jakarta. Dudung mengaku tidak bisa menahan pengambilan patung tersebut.
"Patung tiga tokoh di Museum Darma Bhakti Kostrad yakni Jenderal TNI AH Nasution, Mayjen TNI Soeharto dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo memang sebelumnya ada di dalam museum tersebut. Patung tersebut dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI AY Nasution 2011-2012," kata Dudung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/9/2021).
Dudung menyebut patung itu kini diambil oleh penggagas patung yakni Letjen TNI Purn AY Nasution. Sebelum pengambilan patung, Nasution disebutnya sempat meminta izin kepada dirinya.
Pengambilan patung itu ternyata tidak serta merta tanpa alasan. Karena alasan itu lah Dudung mengaku tidak bisa menolak pencabutan atau pengambilan patung tersebut.
Baca Juga: Dirjen Kekayaan Intelektual Ungkap Trio Warkopi Masih Bisa Manggung, Asalkan...
"Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI Purn AY Nasution yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," beber Dudung.
Selain itu, Dudung membantah jika pengambilan patung diartikan jika TNI AD melupakan sejarah G30S/PKI. Dia juga membantah jika TNI disusupi Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," pungkas Dudung.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: