Sejak 20 tahun pasca tragedi 11 September, atau lebih dikenal dengan 9/11, rupanya warga muslim di Amerika masih menghadapi pertanyaan yang sama tentang agama mereka. Bahkan kecintaan mereka terhadap Amerika pun masihdipertanyakan.
Berangkat dari persoalan tersebut, salah satu warga muslim Amerika, Shukri Olow yang merupakan wanita kelahiran Somalia, mencalonkan diri untuk menjadi Dewan King County di negara bagian Washington.
"Sebagai seorang kandidat, terutama yang tampak jelas sebagai Muslim di depan kamera, saya harus berhati-hati tentang cara saya berperilaku karena saya tahu bahwa bagi sebagian orang, ini akan menjadi pertama kalinya mereka bertemu seorang Muslim atau terlibat dengan seorang Muslim," kata Olow. seperti dikutip dari VOA, Sabtu (25/9/2021).
Olehnya itu, situasi tersebut yang memotivasi Olow masju mencalonkan diri sebagai anggota dwan. Ia ingin memastikan bahwa mereka stereotip atau citra apa pun yang ada pada mereka, bukanlah kenyataan yang sebenarnya.
"Saya pikir, pengalaman itu sebenarnya turut mendorong saya mencalonkan diri. Perasaan sebagai orang yang berbeda dan perasaan bahwa saya tidak diterima di sini. Saya menentang retorika itu dan menyatakan bahwa ini juga rumah saya,” katanya.
Sementara itu, Di lingkungan Kensington, Brooklyn, kota New York, Shahana Hanif ingat pernah disebut teroris ketika sedang berjalan di luar. Ketika itu tahun 2001, hanya beberapa minggu setelah menara kembar World Trade Center runtuh, Shahana Hanif dan adik perempuannya sedang berjalan menuju masjid di dekat rumah mereka di Brooklyn. Didera kebingungan dan ketakutan, kedua anak perempuan itu langsung lari pulang.
Menjelang peringatan 20 tahun serangan teror 11 September akhir pekan lalu, Hanif merenungkan dampak pengalamannya terhadap keputusannya untuk mencalonkan diri menjadi dewan kota New York.
"Kejadian itu berbekas. Dan itulah trauma yang saya rasakan. Jadi saya menyadari bahwa anak-anak muda yang tumbuh dengan ingatan yang jelas tentang 9/11 membutuhkan dukungan," kata Hanif.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: