Trio Warkopi yang terdiri dari Alfin, Sepriadi dan Alfred. (Foto/Warkopifans)
Dugaan Trio Warkopi dikordinir dan memiliki manajemen yang rapi terungkap saat ketiganya hadir dalam program acara televisi.
Trio dari Alfin, Sepriadi dan Alfred membenarkan bahwa mereka bukan kebetulan untuk bertemu membentuk grup komedi, namun sudah rancang sejak awal untuk kepentingan komersil.
Hal ini terungkap dalam program Lapor Pak! yang ditayangkan dalam Youtube Trans7 Official.
Mereka sebenarnya bukan berteman sejak lama, tapi dipertemukan oleh manajemen.
"Siapa mempertemukan kalian?" tanya Andika Pratama seperti yang dikutip Indozone, Senin (20/9/2021).
"Manajemen," kata mereka kompak.
Mereka mengungkapkan kalau tidak ada audisi untuk mempertemukan mereka, namun ditemukan dalam konten Tiktok.
"Nggak, di Tiktok pertamanya," jawab Alfin.
Saat itu banyak netizen yang merekomendasikan di Tiktok kalau mereka mirip karakter Dono, Kasino dan Indro dari grup komedi Warkop DKI.
Andre Taulany pun mengakui kemiripan ketika orang tersebut dengan Warkop DKI.
"Memang kalian bener-bener mirip. Mirip banget sih," ujarnya.
Belakangan Trio Warkopi menuai polemik setelah Indro Warkop angkat bicara terkait pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
Grup penciblak itu dinilai melanggar royalti yang dimiliki Warkop DKI, di mana saat ini dimiliki Indro Warkop, keluarga Dono dan Kasino.
Dia membenarkan kalau ketiga pemuda itu tidak meminta izin untuk menggunakan karakter maupun konten sketsa komedi mirip grup Warkop DKI.
"Warkop itu punya HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang dipegang oleh semua anak2 dari Dono Kasino Indro... dalam berkesenian ada etika... mereka yang anda maksud amat sangat terkoordinir dan termanage... jadi anda sendiri berpikir khan dimana kekeliruannya ... kasihan mereka sebenarnya... jadi obyek "boss" nya," tulis Indro menjawab salah satu komentar netizen.
Tentu saja pernyataan Indro tersebut mendapat tanggapan sama netizen. Mereka menyebut kalau pemakai konten harus minta izin kepada pemilik aslinya yakni Warkop DKI dan keluarga karena menyangkut royalti.
"Di sketsa yang mereka buat banyak adegan warkop tentu harusnya ada royalti untuk warkop asli karena warkop terdaftar di HAKI dan warkop KW pun terkoordinir secara profesional bukan mirip,viral lalu dapat uang, mereka bisa bikin sketsa, undang sana sini, buka pp endorse dan ada managernya pula," tulis seorang netizen.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: