Kategori Berita
Media Network
Selasa, 14 SEPTEMBER 2021 • 10:54 WIB

Viral Santri Tutup Kuping saat Dengar Musik, Gus Nadir: Jangan Buru-buru Dianggap Taliban

Santri tutup kuping saat mendengar musik. (Twitter/@David_Wijaya03)

Prof. H. Nadirsyah Hosen, Ph.D. atau yang akrab dipanggil Gus Nadir turut mengomentari video memperlihatkan para santri yang sedang menutup kuping.

Sebelumnya, akun Twitter @David_Wijaya03 yang memviralkan video tersebut menuliskan narasi bahwa santri yang sedang berada di lokasi vaksin tersebut menutup kupingnya karena mendengar musik.

"Ada yang tahu ini dari santri mana? Lebay banget sampai menutup kupingnya. Indoktrinasi mengharamkan musik ini gak beda jauh dengan Taliban, ISIS, Al Qaeda & Wahabi Takfiri," tulis netizen tersebut, Minggu (12/9/2021).

Terkait hal tersebut, Gus Nadir meminta untuk tidak buru-buru menganggap para santri tersebut seperti Taliban. Gus Nadir kemudian menjelaskan soal pandangan berbeda para ulama mengenai musik.

"Gak harus buru2 dianggap kayak Taliban. Hukumnya mendengarkan musik itu ada ulama yg blg haram, dan ada yg bolehin. Kita hormati saja. Bagi yg bilang boleh, alasannya ada di gambar: Syekh Yusuf Qaradhawi, Kitab Nailul Awthar dan al-Fiqhul Islami Syekh Wahbah," kata Gus Nadir melalui akun Twitter-nya, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: Taliban Larang Musik, Rapper Afghanistan Ini Kabur dari Rumah karena Takut Dibunuh

Menurutnya, ulama yang mengharamkan musik memiliki dasar rujukan. Selain itu, para ulama menilai mendengarkan musik dianggap berdosa dan bisa membuat hafalan Alquran menjadi lupa.

"Bagi yg bilang haram, mendengarkannya dianggap berdosa & bisa membuat hafalan Quran menjadi lupa. Bagi yg blg boleh, mendengarkan musik dapat melalaikan utk murajaah," sambungnya.

Gus Nadir kemudian menjelaskan bahwa hafalan memang harus dijaga dan diulang-ulang. Sehingga, belum tentu semua santri yang tidak mau mendengar musik karena sedang mengahafal Alquran akibat menganggap musik itu haram.

Hanya karena berbeda pemahaman, Gus Nadir mengingatkan untuk tidak terburu-buru mengaitkan para santri dengan paham Islam garis keras.

"Justru disana terlihat toleransi ustad dan santri utk memilih menutup telinga & menjaga diri ketimbang memaksakan paham mereka dg cara kekerasan. Bukankah esensi toleransi ada di sana? Jadi jangan buru2 mengaitkan mereka dg paham Islam garis keras hanya krn mrk berbeda pemahaman," ungkapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Viral Santri Tutup Kuping saat Dengar Musik, Gus Nadir: Jangan Buru-buru Dianggap Taliban

Link berhasil disalin!