Tragedi 11 September 2001 di World Trade Centre, New York, AS (REUTERS/Sara K. Schwittek)
Tidak ada yang lepas dari ingatan 11 September 2001. Sebuah tragedi penyerangan luar biasa yang meruntuhkan gedung World Trade Centre di New York, AS.
Diperkirakan ada sekitar 2.977 orang dari 77 negara yang berbeda tewas dalam insiden itu.
Seorang bocah berusia dua tahun bernama Christine Lee Hanson menjadi korban tewas paling muda. Dia merupakan penumpang pesawat yang saat itu bersama kedua orang tuanya, Peter dan Sue.
Tidak ada firasat apapun, pesawat yang ditumpangi bocah itu menabrakan diri ke menara World Trade Centre hingga hancur Lebur.
Sementara itu, kakek Robert Norton berusia 82 tahun menjadi korban tewas tertua. Dia bersama istrinya, Jacqualine merupakan penumpang pesawat lainnya yang malang dalam insiden tersebut.
Seluruh pasang mata dunia tertuju pada tragedi itu. AS menyebut insiden tersebut merupakan serangan terorisme yang diotaki oleh kelompok islamis ekstremis.
Nama Al-Qaeda dan pendirinya, Osama bin Laden disebut-sebut sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas peristiwa memilukan itu. Al-Qaeda dianggap sebagai kelompok terorisme yang berambisi menguasai global.
Penguasa Afghanistan saat itu, Taliban dianggap sebagai pihak yang melindungi Al-Qaeda dan Osama bin Laden dari perburuan koalisi barat yang dipimpin AS. Pada 7 Oktober di tahun yang sama dengan tragedi, penyerangan koalisi barat di Afghanistan mulai dilancarkan.
Kala itu, pemimpin Al-Qaeda, Mullah Mohammad Omar dan sejumlah tokoh penting di kelompok tersebut berhasil melarikan diri dari perburuan AS, dkk. Dikabakarkan, banyak tokoh penting Taliban yang bersembunyi di sebuah kota di Pakistan. Nama Kota Quetta pun disebut-sebut.
Serangan AS di Afghanistan terus dilakukan. Hingga pada pekan pertama Desember 2001, Taliban runtuh dan AS berhasil menginvasi Afghanistan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: