Amalia Mustika Ratu (Instagram)
Hingga hari ke-15 sejak penemuan jasad, pembunuhan ibu dan anak di Subang, Tuti Suhartini (55 tahun) dan Amalia Mustika Ratu (23 tahun), hingga kini masih menjadi misteri.
Polisi belum berhasil mengungkap pelaku pembunuhan meski bukti-bukti sudah dikumpulkan.
Seperti diketahui, Tuti dan Amel ditemukan tewas di dalam bagasi mobil Alphard di halaman rumah mereka di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, pada Rabu pagi, 18 Agustus lalu.
Teranyar, petunjuk baru yang ditemukan polisi adalah berupa sebuah sepatu warna putih di kebun yang berada di belakang rumah yang ditempati Tuti dan Amalia.
Sepatu putih itu diendus oleh anjing pelacak yang dibawa polisi. Belum diketahui sepatu putih itu milik siapa, namun diduga milik pelaku pembunuhan yang sempat kabur ke kebun.
Selain itu, berdasarkan hasil autopsi, polisi juga menemukan tanah di jasad Amalia. Amalia juga diketahui mengalami patah tulang di bagian tengkorak.
Sebelum dibunuh, Amalia sendiri baru saja dibelikan mobil Toyota Yaris warna citrus mica metallic sebagai hadiah kelulusannya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Unikom Bandung. Amalia kuliah jurusan manajemen.
Mobil itu berada di rumah yang menjadi TKP pembunuhan.
Semasa hidup, Amalia dikenal sebagai anak yang manja dan gaul. Ia juga dikenal sebagai gadis cantik yang stylish dalam berbusana.
Keceriaan Amalia semasa hidup ini membuat uwaknya sampai-sampai bermimpi tentangnya.
Di dalam mimpinya, uwaknya mengaku Amalia meminta dibacakan Yasin 40 kali.
Seluk beluk kehidupan rumah tangga segitiga antara Yosef Hidayah, Tuti Suhartini (istri tua), dan Mimin (istri muda), menjadi sorotan publik sejak kasus pembunuhan ini.
Sebagai orang yang pertama kali menemukan jasad Tuti dan Amelia, Yosef kini menjadi objek kecurigaan publik. Ia dicurigai bersekongkol dengan istri mudanya, Mimin, di balik kasus pembunuhan ini.
Bahkan, baik Yosef maupun Mimin sama-sama sudah menyewa pengacara sebagai upaya mereka untuk menghadapi proses hukum.
Menurut pengacara Yosef, Rohman Hidayat, hubungan Yosef dengan istri tuanya dan anak perempuannya selama ini baik-baik saja. Akan tetapi, keuangan mereka selama ini dikendalikan oleh istri tuanya.
Bahkan, sekadar untuk mengisi bensin motor, Yosef tetap harus meminta kepada istri tuanya.
Terakhir, sebelum pembunuhan tersebut, tepatnya pada Selasa malam (17/8/2021), Yosef meminta uang kepada istrinya untuk mengisi bensin motornya. Dengan motor itu, Yosef hendak ke rumah istri mudanya, yang berjarak sekitar 20 menit.
"Menurut keterangan saksi, pada saat dia (Yosef) akan pergi hari Selasa malam, itu dia minta uang, karena yang mengurus keuangan adalah anak sama istrinya, dia minta uang untuk beli bensin. Dia memakai motor, dari Jalan Cagak ke daerah Serang Panjang. Diberi uang sama anaknya Rp20 ribu. Langsung berangkat ke rumah istri muda. Jadi, sebelum berangkat gak ada masalah," terang Rohman kepada wartawan di Bandung, Rabu (25/8/2021).
Menyangkal kecurigaan liar yang mengarah ke kliennya, Rohman menyampaikan bahwa tiga atau empat hari sebelum pembunuhan itu, mereka sempat bermain golf bersama.
"Pada Minggu atau Sabtu itu mereka masih main golf bersama. Karena senang main golf ini dua-duanya. Baik istri tuanya maupun dengan saksi Yosef," ujar Rohman.
Terkait adanya teror dari istri muda Yosef, Mimin, kepada istri tuanya, Tuti, Rohman mengaku kurang mengetahui.
"Kalau teror itu saya kurang tahu persis. Kalau untuk Ibu Mimin ke pengacaranya, Robert, karena dia yang mendampingi. Tapi untuk Pak Yosef, tidak mengetahui apakah ada teror seperti apa dari istri mudanya terhadap istri tuanya. Bentuk terornya seperti apa saya tidak tahu," ujar Rohman.
Menurut Rohman, pada saat kejadian, Yosef tidak berada di rumah istri tuanya, yang menjadi lokasi penemuan jasad Tuti dan Amel. Pada saat kejadian, kata Rohman, Yosef sedang berada di rumah istri mudanya, Mimin, yang jaraknya sekitar 20 menit dari rumah istri tuanya.
"Sejauh ini kedua saksi, baik Pak Yosef maupun Bu Mimin, punya alibi yang sangat kuat. Pada saat kejadian mereka sedang bersama-sama. Dan jarak mereka dari lokasi kejadian kurang lebih 20 menit, dari Serangpanjang ke Kalijati. Tidak ada saksi yang melihat klien kami ada di TKP pada saat kejadian," kata Rohman.
Yosef, menurut penuturan Rohman, baru datang ke rumah istri tuanya pada pukul 19.00 WIB. Saat masuk ke dalam rumah, Yosef melihat ada ceceran darah. Diliputi rasa takut, ia lantas mengabari tetangganya.
Yosef sendiri adalah orang pertama yang menemukan jasad istri dan anaknya yang berada di dalam bagasi mobil Alphard di halaman rumah istri tuanya. Ia mengikuti jejak ceceran darah hingga sampai ke mobil.
"Pak Yosef itu jam 7 lebih datang ke rumah istri tuanya. Dan dia melihat posisi rumah kosong dan ternyata sudah ada bercak darah. Lalu dia keluar lagi, meminta tolong kepada tetangganya. Dia pikir ada perampokan atau penculikan. Itu kurang lebih jam 7 lebih seperempat (19.15)," kata Rohman.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: