Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 28 AGUSTUS 2021 • 15:24 WIB

Desak Made Darmawati Diharapkan Susul Muhammad Kece dan Yahya Waloni Ditangkap Polisi

Kolase foto Muhammad Kece, Desak Made Darmawati, dan Yahya Waloni. (ist)

Kepolisian RI bergerak cepat menangkap Muhammad Kece yang dilaporkan karena dinilai menista agama Islam dan Nabi Muhammad pada Selasa malam (24/8/2021).

Menyusul setelah, polisi juga menangkap Yahya Waloni pada Kamis (26/8/2021).

Menanggapi penangkapan dua orang itu, politisi Nasdem Ni Luh Djelantik berharap kepolisian juga menangkap Desak Made Darmawati karena dianggap telah menghina agama Hindu dan masyarakat Bali.

Djelantik tidak mau jika kasus Desak Made cuma berakhir dengan perjanjian damai di atas materai 10 ribu.

"Masyarakat Hindu, kawal Kasus Hukum Desak Made dengan doa dan semangat, No materai 10,000 buat Desak Made Dharmawati ya," katanya.

Menurut Djelantik, semua umat beragama punya hak setara di bumi Nusantara. Saling menghormati dan empati adalah kunci dalam keharmonisan. 

“Semua warga sama di mata hukum sehingga harus mendapatkan perlakuan yang adil, termasuk terkait dugaan ujaran kebencian dan penghinaan simbol agama," kata Djelantik.

Sebelumnya, Djelantik mengungkapkan bahwa dirinya akan terus bersabar menunggu kabar kelanjutam kasus Desak Made.

"Muhammad Kace ditangkap. Yahya Waloni ditangkap. Prosesnya cepat. Masyarakat Hindu hampir 5 bulan tetap sabar menunggu Desak Made Darmawati diproses dan ditangkap juga," tulisnya. 

Adapun Desak Made sempat menghebohkan publik gara-gara isi tausiahnya yang viral beberapa waktu lalu.

Dalam ceramahnya, Dosen Pendidikan Ekonomi di FKIP UHAMKA itu malah menghina agama Hindu, agama yang dianutnya sebelum masuk Islam.

Pertama, ia mengaku pernah diajak ayahnya waktu kecil untuk menonton upacara ngaben. Namun, ia keliru dengan menyebut lokasi upacara Ngaben di alun-alun. Padahal Ngaben biasanya dilakukan di setre atau seme (kuburan).

"Saya dari umur 5 tahun, digendong bapak saya, diajak ke alun-alun. Di situ ada orang meninggal, diaben, dibakar dsb. Saya ketakutan dan panas dingin," katanya.

Kedua, ia mengaku bingung dengan konsep Trimurti di dalam konsep ketuhanan Hinduisme. Ia menganggap Tuhan Hindu banyak. Padahal, Tuhan dalam Hindu, sebagaimana dalam keyakinan lain manapun di dunia, hanyalah Tuhan Yang Maha Esa.

"Ada Trimurti Brahma, Wisnu, Siwa. Pencipta, Pelebur, Pemelihara. Jadi saya lebih bingung juga, kok ada banyak Tuhan gitu loh, Bapak Ibu hehehe," katanya sambil tertawa.

Ketiga, Desak juga menghina ritual peribadatan agama Hindu dengan menceritakan kisah tentang ayah kandungnya sendiri yang melaksanakan sembahyang malam. Ia menyebut agama Hindu adalah agama yang mengakal-akali.

"Pohon beringin diselimuti pakai kain hitam putih. Saya pribadi mengasosiakan itu, mohon maaf nih, agama Hindu itu budi akal manusia. Kenapa? Diakali-akali gitu lho, Bapak Ibu," katanya sambil tertawa, disambut tawa jemaahnya.

Tak sampai di situ, Desak juga menghina Bali dengan menyebut bahwa Bali adalah pusat setan terbesar di dunia, di samping India, Cina, dan Korea. Ia mendasarkan pendapatnya itu lantaran di Bali tidak terdengar suara adzan.

"Menurut saya, setan terbesar di dunia ini India, Bali, Cina, Korea. Kenapa? Pertama tidak ada azan. Dijemput setannya, pakai sajenan, pakai potong ayam putih, itam, disajikan di rumah," katanya.

Kata Desak pula, mengajari jemaah yang mendengarkannya, agar jangan buka pintu saat adzan berkumandang.

"Kalau adzan, pintu jangan dibuka. Mohon maaf, manusia yang saat hidup tidak beragama Islam, dia mau kembali ke dunia, mau masuk Islam. Makanya dia ada di pintu-pintu yang adem. Makanya adzan jangan buka pintu. Makanya di Bali setan diundang," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Desak Made Darmawati Diharapkan Susul Muhammad Kece dan Yahya Waloni Ditangkap Polisi

Link berhasil disalin!