Jumlah korban di Kabul meningkat. (REUTERS/Stringer)
Jumlah korban yang tewas akibat serangan bom di bandara Kabul pada hari Kamis (26/8/2021) meningkat menjadi 170 orang.
Di antara yang tewas adalah 32 pria, tiga wanita dan tiga anak-anak. Sementara itu, menurut laporan 132 lainnya tidak dapat diidentifikasi.
Dilansir Metro, Isis-K, afiliasi Afghanistan dari Negara Islam (Isis), telah mengaku bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri yang menyebabkan hampir 200 orang terluka.
Berdasarkan laporan sebelumnya mengatakan militer AS yang tewas akibat serangan itu berjumlah 13 orang.
Baca juga: Amerika Serikat Klaim Sudah sudah Evakuasi 105 Ribu Orang dari Afghanistan
Bom bunuh diri di Afghanistan itu terjadi ketika situasi di bandara terus memburuk, di mana orang-orang mati-matian berusaha melarikan diri dari negara yang porak-poranda.
Ledakkan bom tidak hanya sekali, ledakan kedua terjadi di dekat Hotel Baron, di mana Inggris telah memproses warga Inggris dan Afghanistan yang memenuhi syarat untuk dievakuasi.
Tapi pada hari Jum'at (27/8/2021) juru bicara Pentagon mengklarifikasi bahwa hanya ada satu serangan dan tidak jelas bagaimana informasi yang datang dari tempat kejadian menjadi kacau.
Ketegangan meningkat seiring dengan tenggat waktu 31 Agustus yang ditetapkan oleh AS untuk penarikan pasukan asing.
Presiden AS Joe Biden dan para penasihatnya telah diperingatkan dalam beberapa hari terakhir bahwa serangan oleh ISIS-K kemungkinan besar terjadi karena kelompok itu mengambil keuntungan dari meningkatnya kekacauan di Afghanistan.
Meski terjadinya kekacauan di Afghanistan, Joe Biden tetap akan melakukan evakuasi sampai waktu yang ditentukan. Begitu juga dengan Inggris akan terus mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: