Afghanistan Punya Harta Karun Senilai Rp14.400 Triliun

Ilustrasi harta karun (Pixabay)

Belakangan ini, nama Afghanistan menjadi perbincangan di berbagai belahan dunia usai pemerintahannya dikuasai oleh Taliban. Namun jika mengulik soal Afghanistan, ada salah satu yang paling menyita perhatian yakni penemuan harta karun tambang mineral yang ditaksir senilai Rp14.400 triliun.

Dikutip dari New York Times, Selasa (24/8), harta karun tersebut pertama kali ditemukan oleh tim pejabat Pentagon dan ahli geologi Amerika Serikat di tahun 2010, berupa tambang mineral yang berisi deposit litium dan kobalt.

Diketahui jika deposit litium dan kobalt merupakan komponen utama dalam baterai kendaraan listrik, emas, tembaga dan bijih besi. Kedua mineral tersebut ditemukan di hampir seluruh penjuru Afghanistan.

Sejauh ini, peneliti AS mengatakan deposit terbesar yang ditemukan adalah besi dan tembaga. Jumlahnya yang banyak itu bisa menjadikan Afghanistan sebagai produsen utama di dunia, dan bisa mengubah negara tersebut menjadi pusat pertambangan yang penting.

Tapi lantaran Afghanistan tak punya industri pertambangan ataupun infrastruktur pendukung, Pentagon menyebut Afghanistan memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk bisa mengeksploitasi mineral tersebut sepenuhnya.

Artikel Menarik Lainnya:

• Resmi Turun, Harga Tes Swab PCR Indonesia jadi Salah Satu Termurah di Asia Tenggara
• Kabar Baik! Angka Kesembuhan Pasien COVID-19 di Lebak Meningkat
• Menkes Imbau Masyarakat Jangan Takut Lapor Jika Ada Tetangga yang Positif