Kategori Berita
Media Network
Jumat, 20 AGUSTUS 2021 • 10:44 WIB

Sosok Ryan Jombang, Pria Gay yang Jagal 11 Orang, Kini Dipukul Bahar Smith karena Uang

Author

Ryan Jombang dan Bahar Smith (Istimewa)

Habib Bahar Smith terlibat perselisihan dengan Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Ryan diduga dianiaya oleh Bahar Smith. Kalapas Mujiarto mengatakan permasalahn ini diduga karena masalah uang. Namun, dia memastikan bahwa Bahar Smith dan Ryan Jombang telah sepakat berdamai.

Bahar Smith kini menjalani hukuman atas kasus penganiayaan sopir taksi. Dia divonis 3 bulan penjara. Sementara, Ryan Jombang adalah sosok yang pernah menghebohkan Indonesia bertahun-tahun silam.

Ryan Jombang merupakan terpidana kasus pembunuhan berantai yang disertai mutilasi atas Heri Santoso. Ia dijatuhi hukuman mati, namun belum dieksekusi hingga hari ini.

Ryan Jombang dipukul Bahar Smith (Istimewa)

Sosok Ryan Jombang

Ryan Jombang adalah seorang pembunuh yang mengalami penyimpangan seksual. Dia menyukai laki-laki dan menyukai aktivitas perempuan meskipun dia berjenis kelamin laki-laki.

Di masa sekolah, Ryan suka berdandan dan memiliki banyak teman perempuan. Ryan juga dikenal sebagai siswa yang cerdas dan pandai bergaul. Dia bahkan pernah menjadi siswa terfavorit di SMAN I Jombang.

Kasus pembunuhan Ryan Jombang

Ryan Jombang membunuh pada rentang waktu 2006 hingga 2008.. Kebanyakan korbannya masih berusia muda, bahkan ada yang masih balita. Korban pertamanya adalah Guruh Setyo Pramono alias Guntur (27).

Guruh dibunuh di Jombang dengan cara kepalanya dipukul benda keras, lalu mayatnya digulung menggunakan kasur dan dibakar. Sisa tubuh Guruh kemudian dimasukkan ke kolam ikan dan ada yang dikubur dalam tanah.

Korban Ryan Jombang yang lain bernama Heru Santoso (40). Pria ini dimutilasi dan dimasukkan dalam dua tas dan kantong plastik di dekat Kebun Binatang Ragunan.

Ryan membunuh Heru karena pria tersebut menyukai kekasih gay Ryan yang bernama Noval. Setelah membunuh Heru, Ryan Jombang menguras ATM-nya untuk berfoya-foya.

Baca juga: Habib Bahar Smith Minta Maaf Pukuli Driver Taksi Online, Ngaku Khilaf karena Istri

Setelah kasus mutilasi Ryan terendus polisi, mulai banyak warga yang melaporkan kerabatnya menghilang setelah bersama-sama dengan Ryan.

Ryan Jombang pada akhirnya telah membunuh 6 orang lain dan jasad mereka dikuburkan di halaman belakang rumah.

Sementara, ada 4 orang yang dikubur di bekas kolam ikan di belakang rumah orangtuanya di Jombang. 
Salah satu korban Ryan lain adalah balita berusia 3 tahun bernama Sylvia Ramadani Putri, anak dari Nanik Hidayati yang juga dibunuh oleh Ryan. Total ada 11 orang yang dibunuh oleh Ryan Jombang.

Penganiayaan Ryan dilaporkan ke polisi

Ryan Jombang dan Bahar Smith (Istimewa)

Pengacara Ryan Jombang, Benny Daga mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (19/8/2021) bertujuan untuk melaporkan Bahar bin Smith yang diduga terlibat dalam insiden pemukulan tersebut.

Benny mengatakan apa yang menimpa kliennya bukanlah perkelahian tetapi penganiayaan. Dia ingin meluruskan informasi simpang siur yang beredar terkait kliennya, termasuk pernyataan yang disampaikan oleh Kalapas Gunung Sindur dan Humas Ditjen PAS Kemenkumham.

"Bukan perkelahian, tetapi itu peristiwa pemukulan diduga penganiayaan oleh Bahar kepada klien kami, Ryan Jombang," ujar Benny.

Menurut Benny, informasi yang diterimanya dari Ryan, dugaan penganiayaan itu terjadi karena uang kliennya dipinjam oleh Bahar bin Smith secara bertahap, beberapa kali dengan jumlah tertentu.

Nominal uang yang dipinjamkan sebesar Rp10 juta. Benny membantah jika kliennya mencuri uang, keterangan yang ada bahwa uang kliennya dipinjam oleh Bahar bin Smith.

"Lalu ketika hendak diminta kembali uangnya, enggak pernah dikembalikan uang itu. Yang ada klien kami dianiaya," beber Benny.

Peristiwa dugaan penganiayaan itu, kata Benny, terjadi Senin (16/8) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu kliennya sedang berangkat shalat, lalu dipanggil oleh petugas lapas untuk datang ke depan.

Ternyata, lanjut Benny, ketika kliennya ke depan, sudah ada massa dalam jumlah banyak. Massa itu diduga dari luar lapas bukan massa di dalam lapas.

"Ini perlu kami luruskan, karena setelah peristiwa terjadi saya adalah orang pertama yang datang ke sana. Persis pukul 19.00 WIB atau 19.30 WIB, saya dapat berita itu valid. Ketika saya datang ke sana (lapas), Ryan sudah dalam posisi tertidur. Jadi mukanya sudah habis babak belur," ungkapnya.

Akibat peristiwa itu, kata Benny, hingga kini kliennya masih menjalani perawatan di Klinik Lapas Gunung Sindur.

Benny menambahkan pihaknya datang membawa barang bukti untuk melaporkan Bahar bin Smith ke Bareskrim Polri, namun petugas SPKT meminta mereka untuk melengkapi bukti-bukti.

Barang bukti yang telah dibawa berupa foto-foto kondisi luka Ryan dan rekaman video.

"Nanti setelah kita pulang akan diskusi lagi dengan Ryan apa bukti tambahan. Lalu bukti tambahan itu akan kami berikan kepada teman-teman Bareskrim agar bisa berlanjut," ujar Benny.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Sosok Ryan Jombang, Pria Gay yang Jagal 11 Orang, Kini Dipukul Bahar Smith karena Uang

Link berhasil disalin!