Ilustrasi pasien covid-19. (REUTERS/Shannon Stapleton)
Seorang perawat menceritakan tentang pasiennya yang berusia 14 tahun meninggal karena Covid-19 setelah orang tuanya yang anti-vaxxer melarang dokter mengintubasinya.
Pengguna Twitter @Jessicam6946, seorang praktisi perawat di unit perawatan intensif di sebuah rumah sakit AS, mengatakan empat pasien meninggal karena terinfeksi Covid-19.
Perawat itu bersikeras bahwa setiap kematian bisa dicegah jika mereka divaksinasi.
"Malam ini saya tak berdaya memegang tangan dan membelai rambut seorang gadis cantik berusia 14 tahun saat dia keluar dari dunianya," bunyi tweetnya.
"Saya benar-benar percaya dia bisa diselamatkan jika orang tuanya tidak melarang kami mengintubasinya," tambahnya.
"Vaksinasi gratis akan mencegah semuanya! Gadis kecil ini kehilangan seluruh hidupnya dan memenuhi semua mimpinya," sambungnya.
Gadis remaja itu telah berada di unit selama sembilan hari dan dapat berkomunikasi dengan staf rumah sakit sampai kondisinya memburuk.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Sebut Pedagang dan Pengunjung Warung Makan Wajib Sudah Divaksin
Perawat itu menyebutkan lebih banyak contoh orang yang tidak dapat diselamatkan karena mereka menolak untuk divaksin.
Perawat itu juga mengatakan bahwa tak lama gadis 14 tahun itu meninggal, seorang ibu 25 tahun yang sedang hamil 15 minggu meninggal karena menolak untuk divaksin.
AS mencatat lebih dari 1.000 kematian COVID-19 untuk pertama kalinya sejak Maret, hanya beberapa hari setelah tweet Jessica.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: