Kategori Berita
Media Network
Selasa, 17 AGUSTUS 2021 • 10:40 WIB

Tampang Penghina Jokowi yang Pakai Baju Adat Baduy, Ejek Jual Madu di Perempatan

Author

Presiden Jokowi memakai baju adat Baduy (Instagram/jokowi) / Kanan: Penghina Jokowi (Istimewa) / Insert: Hinaan terhadap Presiden Jokowi (Twitter)

Seorang pria dengan akun Twitter @pawletariat diburu netizen karena menghina Presiden Jokowi yang mengenakan pakaian adat Baduy pada Sidang Tahunan MPR RI dan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka peringatan HUT Ke-76 RI, serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021).

"Jokowi make baju adat Baduy cocok banget, tinggal bawa madu + jongkok di perempatan," tulis akun @pawletariat.

Cuitan hinaan terhadap Presiden Jokowi yang pakai baju adat Baduy (Twitter)

Cuitan ini pun membuat netizen geram karena dia dinilai telah merendahkan Kepala Negara dan juga menghina tradisi suku Baduy yang memang menjauhkan diri dari modernisasi.

"Lo tinggal dimana bro gw mau lihat tampang lo,,,ngatain suku gw tukang madu...kayaknya muka lu perlu dipermak bro," tulis @Ibenk22380784 geram.

"Aku org Tangerang Banten, Klw boleh tau kamu org mana? Kita ngopi bareng yuu. Silahkan tentukan waktunya utk ngopi bareng," komentar @AndyPratama_A.

Netizen juga berburu jejak digital pria tersebut. Diketahui namanya adalah Mohammad Bernie Kurniawan, seorang jurnalis di salah satu media nasional di Indonesia.

Baca juga: Busana Adat Badui Dikenakan Presiden Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR, Segini Harganya

Tampang pria penghina Jokowi saat pakai baju adat Baduy (Istimewa)

Namun, setelah viral Bernie telah menghapus akun Linkedinnya yang memuat beberapa data mengenai karirnya. Meski begitu, netizen masih terus mendapatkan informasi lain hingga ke aplikasi kencan Tinder.

Tampang pria penghina Jokowi saat pakai baju adat Baduy (Istimewa)
Tampang pria penghina Jokowi saat pakai baju adat Baduy (Istimewa)

Alasan Jokowi memakai pakaian adat Baduy

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan alasannya yang menggunakan pakaian adat Baduy saat menghadiri sidang tahunan MPR RI, Senin (16/8/2021). Jokowi mengaku suka dengan desain pakaian adat Baduy yang simpel dan nyaman dipakai.

"Busana yang saya pakai ini adalah pakaian adat suku Baduy. Saya suka karena desainnya sederhana, simpel dan nyaman dipakai," kata Jokowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021).

Dia pun mengucapkan terima kasih kepada ketua Adat Masyarakat Baduy Jaro Saija yang telah menyiapkan pakaian tersebut agar bisa dipakainya dalam sidang tahunan MPR RI.

"Saya ingin ucapkan terima kasih kepada Jaro Saija ketua adat masyarakat Baduy yang telah menyiapkan baju adat ini," tandas Jokowi.

Makna pakaian adat Baduy

Sederhana tapi memiliki pesan dalam, demikian pengamat mode sekaligus perancang busana dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria menilai kesan yang muncul saat melihat Presiden Joko Widodo mengenakan busana adat Suku Baduy luar.

"Kita lihat baju itu sangat sederhana, di samping nyaman karena desainnya simpel sekali, memiliki makna cukup dalam," kata Lisa, dikutip dari Antara, Selasa (17/8/2021).

Dari sisi visual, busana bernama "Jamang Sangsang" ini terdiri dari atasan yang dilengkapi kancing pada bagian depannya, berlengan panjang dan celana dengan dominasi warna hitam. Busana ini berbahan serat alam seperti katun atau linen.

Busana Jamang Sangsang ini berbeda dengan Suku Baduy dalam yang masih mempertahankan pakem yakni baju tanpa kancing, jahitan dan didominasi warna putih. Ikat kepala pun berwarna putih.

"Bagian leher sampai dada tidak menggunakan kerah, tanpa kantong dan kancing itu pakem aslinya. Tetapi yang dikenakan Bapak, busana Baduy luar sudah ada kancingnya, sudah modifikasinya," ujar dia.

Sebagian orang menyebut Jamang Sangsang Suku Baduy luar sebagai baju "kampret" karena sudah tidak lagi mengikuti pakem awalnya.

Kemudian, seperti halnya masyarakat Baduy luar yang bisa ditemui di Desa Kanekes, Leuwidamar, Banten, Presiden juga mengenakan telekung atau ikat kepala yang juga disebut "koncer" berwarna biru tua dan hitam dengan motif batik.

Motif batik ini didapatkan dari flora atau tanaman yang tumbuh di sekitar masyarakat tinggal.

Presiden juga mengenakan tas yang disebut "koja" atau "jarog". Tas ini menjadi benda yang tidak terpisahkan dari Suku Baduy luar, berfungsi sebagai tempat menyimpan perlengkapan yang mereka butuhkan.

Sebagai alas kaki, Presiden mengenakan sendal tali. Pada masyarakat Baduy, sendal ini biasanya terbuat dari tanaman eceng gondok, pelepah pisang atau memanfaatkan tumbuhan yang mereka tanam atau ada di sekitar mereka.

Berbicara kesan, Lisa berpendapat, wibawa Presiden terpancar melalui busana ini. Beliau juga tampak nyaman dengan rancangan yang sederhana namun memiliki makna cukup dalam.

"Wibawa bapak luar biasa, jadi dengan begini terlihat lebih sakral. Sampai merinding. Kesederhanaan itu membuat bapak jadi lebih religius. Dari sisi spiritual bisa terlihat kharismanya," kata dia.

Dari sisi pesan, menurut Lisa, Presiden seakan menyampaikan harapan agar masyarakat Indonesia mencontoh masyarakat Baduy yang menghargai alam dan budaya. Apa yang dilakukan Suku Baduy nyatanya berbuah manis. Selain alam yang masih lestari, di sana pun tak ditemukan kasus COVID-19.

Hal serupa juga diungkapkan Pakar gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR), Monica Kumalasari. Dia, dalam kesempatan terpisah mengatakan pakaian adat yang dikenakan Presiden disebut pasemon yaitu simbol untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada masyarakat.

Monica juga mengatakan baju Baduy ini melambangkan kesederhanaan yang berbuah nol kasus COVID-19. Menurut dia, masyarakat di sana mengikuti dan menghormati pada Ketua Adat. Mereka juga dalam kehidupannya dekat dengan alam dan terisolasi seperti kondisi semua orang di masa pandemi sekarang ini.

Selain itu, masyarakat Baduy juga cenderung mengikuti pola hidup sehat. Tidak adanya listrik membuat masyarakat bisa tidur cukup.

"Ini merupakan hal-hal yang ingin disampaikan untuk masyarakat agar mencontoh kepada masyarakat Baduy," demikian kata dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Tampang Penghina Jokowi yang Pakai Baju Adat Baduy, Ejek Jual Madu di Perempatan

Link berhasil disalin!