Kesurupan massal di Banyuwangi (Istimewa)
Desa Aliyan di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, tiba-tiba geger. Sejumlah warga tiba-tiba kesurupan massal dan kompak menagih tradisi Keboan dilaksanakan.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (13/8/2021) pagi. 15 warga yang kesurupan itu diyakini dimasuki oleh roh leluhur mereka, yaitu Buyut Wongso Kenongo.
“Pak lurah, slametan di mbah buyut tak enteni gak onok. Ayo pak lurah ndang dilaksanakno,(Pak Lurah, selamatan di Mbah Buyut, saya tunggu tidak ada. Ayo Pak Lurah, segera dilaksanakan)” ujar seorang warga yang kesurupan.
Berdasarkan informasi dari Kepala Desa Aliyan, Anton Sujarwo, fenomena kesurupan massal di awal bulan Suro memang kerap terjadi di daerahnya.
Biasanya, leluhur suku Osing menagih pelaksanaan ritual Keboan, sekalipun di masa pandemi. bahkan, Buyut Wongso Kenongo meminta ritual tahun ini dilakukan besar-besaran.
Namun, tampaknya permintaan itu tidak bisa dipenuhi secara utuh oleh warga. Anton mengatakan mereka akan menggelar ritual Keboan pada hari Minggu (15/8/2021), namun secara terbatas dan sederhana.
"Tradisi ini terus kita gelar selama ini. Sebagai pelestarian budaya dan kita tidak berani untuk tidak menggelar. Karena kepercayaan warga memang seperti itu. Rencananya Minggu. Kegiatan sederhana dan terbatas," ujar Anton.
Salah satu warga yang kesurupan bernama Sali'in. Sebelum kesurupan, dia bermimpi bertemu wanita tua berpakaian adat Jawa dengan rambut digelung.
"Tiga hari badan saya sangat berat, tidak bisa ke mana-mana. Cuma bisa diam saja. Dada rasanya sesak dan mata buram," ungkap Sali'in.
Tradisi Keboan merupakan ritual acara bersih desa yang sudah dilakukan secara turun-temurun dan diwariskan oleh leluhur Blambangan demi keselamatan warga. Dalam tradisi ini, warga akan kesurupan massal dan bertingkah seperti kerbau.
Tradisi yang dilakukan setiap Bulan Suro oleh warga Suku Osing di Desa Aliyan ini sangat kental dengan nuansa mistisnya. Tradisi ini konon dimulai sejak era Kerajaan Blambangan sebagai ungkapan syukur atas melimpahnya hasil panen.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: