Puan Maharani: Penanganan Covid-19 yang efektif menjadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Ketua DPR RI Puan Maharani (Instagram/@puanmaharani).

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan penanganan Covid-19 yang efektif menjadi faktor kunci dalam  pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat pada kuartal II-2021, dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,07 persen, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dia berujar pada kuartal II-2021 tersebut, aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat telah mulai berjalan. Sehingga kegiatan  nasional juga bertumbuh.

“Keberhasilan penanganan Covid-19 menjadi kunci pertumbuhan ekonomi ke depan,” ungkap Puan, Jumat (6/8/2021).

Lebih lanjut Puan meggarisbawahi data BPS yang menyebut konsumsi rumah tangga menyumbang hampir separuh pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021.

Karena itu pemerintah perlu menjaga capaian ini dengan juga tetap menjaga daya beli masyarakat dan program pemulihan ekonomi nasional.

“Sejumlah Program Pemulihan Ekonomi Nasional agar terus dilaksanakan seperti bantuan tunai ke masyarakat,  bantuan sembako, bantuan modal kerja usaha, serta dukungan pemulihan kepada dunia usaha," tutur Puan.

Baca Juga: 1.324 Pasien Covid-19 Kota Bogor Dinyatakan Sembuh, Kadis Kesehatan: Seluruhnya 21.624

Dari sisi belanja pemerintah, lanjut Puan, juga perlu dipertajam untuk penanganan pandemi covid-19 dan pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat.

“Termasuk penyerapan anggaran pemerintah daerah dalam penanganan pandemi covid-19,”  jelasnya.

Lebih jauh Puan menjelaskan, DPR bersama pemerintah menyusun kapasitas  fiskal RAPBN 2022 yang akan datang, agar dapat mengantisipasi ketidak pastian pandemi covid-19 serta masih akan mengalokasikan program pemulihan ekonomi dan sosial akibat pandemi.

Sebelumnya diketahui, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan bahwa Indonesia sudah resmi keluar dari resesi ekonomi seiring realisasi pertumbuhan pada triwulan II-2021 mampu menyentuh level positif hingga 7,07 persen (yoy).

“Secara teknis Indonesia sudah mengakhiri resesi karena resesi itu didefinisikan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi minimal dua triwulan berturut-turut,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/8/2021).

Artikel Menarik Lainnya:

• Arab Saudi: Sejauh Ini Musim Haji 2021 Terbebas dari COVID-19
• Bansos Warga Mimika Papua Rp300 Ribu Disunat Jadi Rp50 Ribu, Polisi Bergerak
• Tercepat di Dunia, China Akhirnya Luncurkan Kereta Maglev dengan Kecepatan 600 Km/Jam