Eks Ketua MK Hamdan Zoelva (Instagram/hamdanzoel)
Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia menembus hingga 102.375 kasus. Jumlah tersebut diambil dari data terakhir Satgas Penanganan Covid-19 Nasional per Kamis, 5 Agustus 2021.
Terkait hal itu, banyak pihak yang menduga bahwa kondisi tersebut terjadi karena lambannya pemerintah dalam melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva mengaku prihatin terkait angka kematian Covid-19 di Tanah Air yang tergolong tinggi.
Dia menilai bahwa kondisi tersebut terjadi karena pemerintah sangat lamban dalam melakukan vaksinasi Covid-19. Baik itu dalam hal distribusi maupun pelaksanaan vaksinasi itu sendiri.
Padahal menurut dia, masyarakat Indonesia sendiri memiliki minat yang tinggi terhadap vaksinasi Covid-19.
"Sangat prihatin. Indonesia tertinggi tingkat kematian akibat Covid19. Saat ini mencapai 1500 meninggal/hari dari 33000 yang terpapar. 90% diantaranya mereka yang belum atau menolak divaksin," tulis Hamdan dikutip Indozone, Jumat (6/8/2021).
1. Sangat prihatin. Indonesia tertinggi tingkat kematian akibat Covid19. Saat ini mencapai 1500 meninggal/hari dari 33000 yang terpapar. 90% diantaranya mereka yang belum atau menolak divaksin. Bandingkan dengan India dari 42566 terpapar hanya 516 yang meninggal.
— Hamdan Zoelva (@hamdanzoelva) August 4, 2021
Hamdan mengatakan disamping tingginya minat vaksinasi di masyarakat, dia tak memungkiri masih banyak juga masyarakat yang menolak vaksinasi. Untuk itu, vaksinasi harus menjadi perhatian utama pemerintah dalam menekan angka kematian akibat Covid-19.
"Masyarakat memiliki minat tinggi bervaksin - walaupun ada yang menolak - tetapi tidak diikuti kecepatan distribusi dan pelaksanaan vaksin. SOS, harus jadi perhatian utama," lanjut dia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: