Vaksinasi yang diselenggarakan oleh Polda Sumut sempat menuai protes warga yang mengantre untuk vaksinasi, di Gedung Serbaguna Pemprovsu, Jalan Pancing Medan, Selasa (3/8/2021). Protes tersebut kepada petugas untuk membukakan pintu aula agar mereka bisa masuk kedalam aula vaksinasi.
Sementara, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, mengatakan protes yang dilakukan karena antusias masyarakat dari Kota Medan, Deli Serdang untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 sangat tinggi.
"Sangat tinggi (antusias masyarakat)," katanya.
Antusias masyarakat itu, ia katakan, tidak sebanding dengan kuota vaksin Covid-19 yang disediakan. Bukan terkait kekruangan vaksin, tetapi petugas yang menangani vaksinasi tersebut jumlahnya terbatas.
Selain itu, panitia telah mendata ada 4.000 peserta vaksinasi dengan pembagian 3.000 peserta tahap I dan 1.000 tahap II sisa gebyar vaksinasi massal Hari Bhayangkara.
Lanjutnya menjelaskan, protes yang dilakukan warga juga dipicu karena adanya warga mendapatkan formulir vaksin yang diperoleh dengan cara membeli Rp5000 per lembar.
"Di luar (lokasi vaksin) ada yang jual formulir Rp 5 ribu per lembar. Masyarakat yang merasa sudah membayar (formulir) komplain," jelasnya.
Sementara, ia jelaskan anggotanya dari Polsek Sunggal sudah membagikan fomulir sekitar 4000 lebih kepada masayarakat. Namun, ada oknum masyarakat yang menerima formulir dan menjualnya kembali kepada masyarakat yang berada di depan aula tersebut.
Namun, Ia tetap mengakomodir warga yang hendak divaksin Covid-19 tapi belum terdata.
"Tetap kita akomodir, yang sudah mengisi formulir kita kumpulkan, nanti datanya kita masukan, ada kegiatan vaksin pertama kita hubungi dari SMS peduli lindungi," katanya.
Selain itu, ia katakan, warga yang berdesakan masuk hanya karena takut vaksin habis.
"Tidak ada yang diamankan, semuanya karena ingin divaksin. Berdesakan masuk karena takut kehabisan vaksin. Kita jelaskan bahwa yang divaksin adalah yang sudah didata," tuturnya.
Setelah diberikan penjelasan, warga yang belum divaksin akhirnya membubarkan diri dan situasi kondusif.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: