Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Unsplash/Matt Howard)
Berdasarkan laoran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada Januari hingga Juni 2021 meningkat seluas 8.597 hektar atau 16,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.
Hal tersebut disampaikan Plt. Deputi Bidang Pencegahan BNPB Harmensyah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/7/2021).
Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat akumulasi sementara luas karhutla 1 Januari hingga 30 Juni 2021 seluas 52.479 hektar.
Luas terbakar pada periode 1 Januari hingga 30 Juni 2021 didominasi terbakarnya lahan mineral, yaitu seluas 33.313 hektar, sedangkan sisanya berada di lahan gambut.
Lima wilayah tertinggi yang teridentifikasi adanya Karhutla pada lahan mineral yaitu di Nusa Tenggara Timur seluas 13.131 hektar, Nusa Tenggara Barat 5.762 hektar, Kalimantan Barat 3.174 hektar, Kepulauan Riau 1.490 hektar, dan Papua 1.428 hektar.
Sedangkan 5 wilayah tertinggi Karhutla di lahan gambut berada di Kalimantan Barat seluas 11.570 hektar, Riau 6.156 hektar, Kalimantan Tengah 530 hektar, Aceh 304 hektar, dan Sumatera Utara 286 hektar.
Pada periode Juni 2021, KLHK mencatat rekapitulasi sementara luas Karhutla sejak 1 sampai 30 Juni 2021 seluas 17.661 hektar, dengan rincian Karhutla lahan mineral 17.375 hektar dan gambut 286 hektar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: