Polda Metro Jaya memutuskan tidak melakukan penyekatan di jalur-jalur tikus dari daerah penyangga menuju ke Jakarta karena dinilai tidak efektif. Sebab, muara dari jalur tikus tersebut pada akhirnya akan berada di ruas jalan dalam kota yang sudah dilakukan penyekatan oleh polisi.
"Kita sudah petakan semua jalur tikus dan kita berupaya untuk memang menutup jalur jalur tikus tersebut," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/7/2021).
Kombes Sambodo menyebut penutupan jalur tikus tidak efektif. Sebab, terlalu banyak jalur tikus yang ada yang mengarah ke Jakarta.
Baca Juga: Simak! Ini Daftar 100 Titik Penyekatan PPKM Darurat di Jadetabek
"Tapi setelah kita pelajari bersama terlalu banyak jalur tikus yang kita tutup," beber Sambodo.
Meski jalur tikus tidak disekat, Kombes Sambodo menyebut muara dari jalur tikus yakni jalan dalam kota. Jalan-jalan di dalam kota Jakarta sendiri diketahui sudah dilakukan penyekatan.
"Jadi mereka terserah mau lewat jalan tikus manapun, tapi begitu masuk ke tengah kota jalan itu yang kita sekat. Karena kalau menyekat ribuan jalur tikus enggak mungkin juga, tidak efektif. Jadi lewat jalan manapun ketika masuk ke dalam kota, jalan-jalan tadi yang kita tutup," kata Sambodo.
Seperti diketahui, Pemerintah memutuskan untuk menetapkan PPKM Darurat di wilayah Jawa dan Bali. PPKM itu sendiri sudah berlangsung mulai tanggal 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021.
Di kawasan DKI Jakarta sendiri, Polda Metro Jaya sudah melakukan penyekatan di puluhan titik. Pada Kamis, 15 Juli 2021, jumlah titik penyekatan bertambah menjadi 100 titik di wilayah Jadetabek dengan jam-jam yang sudah ditentukan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: