Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. (Instagram/@herzkypuput)
Belakangan ini Partai Demokrat melontarkan kritikan kepada pemerintah dalam menangani Covid-19. Di mana kritikan tersebut disampaikan oleh Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI, Edhie Baskoro (Ibas) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyayangkan reaksi pendukung pemerintah ketika kritik yang disampaikan oleh pihaknya. Apalagi, hal ini bertolak belakang dari apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo beberapa lalu yang menyatakan di negara demokratis kritik itu boleh-boleh saja.
"Tapi, para pendukung pemerintah begitu dikritik malah reaktif, berusaha mengalihkan perbincangan dari permasalahan utama, bahkan menyerang pihak-pihak yang memberikan masukan dan kritikan," ujar Herzaky dalam keterangannya kepada Indozone, Jumat (9/7/2021).
Herzaky menekankan kader partai berlogo mercy ini baik di dalam sidang maupun di luar sidang, selalu berusaha memperjuangkan nasib rakyat, menyampaikan aspirasi rakyat yang tidak terdengar atau didengarkan oleh pemerintah. Sehingga wajar-wajar saja jika kriti dilontarkan oleh Partai Demokrat untuk memperjuangkan rakyat.
"Kalau Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono maupun para kader Partai Demokrat kemudian memberikan kritik keras pemerintah terkait penanganan Covid-19, itu kan wajar-wajar saja. Kami punya keprihatinan atas situasi saat ini. Nyawa rakyat yang diperjuangkan ini," tegasnya.
Ia menyebutkan kader-kader Partai Demokat di DPR RI pun sudah sering bersuara lantang memberikan masukan. Namun, kesempatan untuk menyuarakan di parlemen sering kali terhalang.
Seperti halnya di rapat paripurna ke-22 Masa Persidangan V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tahun Sidang 2020-2021 pada Selasa (6/7/2021), anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo tidak diizinkan menyampaikan interupsi.
"Kader kami berulang kali meminta izin bicara untuk memberikan masukan. Tapi, apa? Pemimpin sidang Rapat Paripurna sama sekali tidak memberikan kesempatan. Jadi, janganlah bahas-bahas ayo suarakan di parlemen, di ruang sidang. Tapi, begitu mau bicara, jangankan beradu argumen, kesempatan bicara pun tidak diberikan sama sekali," tegas dia
Lebih lanjut, Herzaky berkata pihaknya meminta pendukung pemerintah, terutama yang ada di parlemen, lebih baik untuk fokus pada nyawa rakyat dan membantu presiden, agar Indonesia tidak menjadi negara gagal atau failed nation.
BACA JUGA: Pengeroyok Polisi saat Bubarkan Balap Liar Ditangkap! Polda Metro: Masih Kejar yang Lain
"Jangan alihkan persoalan. Pastikan agar Negara hadir dan bisa melayani masyarakat, agar korban meninggal akibat Covid-19 tidak semakin melonjak," kata dia.
"Oksigen tolong dipastikan ada. Obat-obatan tolong dijaga ketersediaannya dan harganya dijaga agar tidak melonjak. Ketersediaan tempat vaksin tolong diusahakan yang efektif yang dihadirkan untuk rakyat. Sebaran dan kecepatan sebarannya tolong juga dilakukan percepatan agar perlindungan kepada rakyat semakin optimal," tambahnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: