Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu. (Facebook)
Nama Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Profesor Dwia Aries Tina Pulubuhu menjadi perbincangan hangat usai diketahui merangkap jabatan sebagai Komisaris Independen PT Vale Indonesia.
Ia menambah daftar pejabat kampus negeri yang merangkap jabatan, setelah Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro yang diketahui merangkap jabatan sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak 18 Februari 2020.
Berdasarkan penelusuran Indozone.id, Dwia merupakan akademisi yang bergelut di bidang Sosiologi. Ia diangkat sebagai dosen di Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Hasanuddin pada tahun 1988.
Dwia lahir di Tanjung Karang, Lampung, 19 April 1964 (57 tahun). Ia menempuh pendidikan sarjana bidang studi sosiologi di Universitas Airlangga (1982-1985) dan di Universitas Hasanuddin (1985-1986).
Selain itu, ia juga menempuh pendidikan Master of Arts dalam bidang sosiologi di Department of Sociology and Anthropology, Ateneo de Manila University, Filipina pada 1991-1993.
Ia kemudian meraih gelar doktor sosiologi pada tahun 2015 di Universitas Hasanuddin.
Sejak tahun 2011, Dwia telah menempati jenjang kepangkatan Pembina Utama Madya Tingkat I Gol. IV/D.
Dwia merupakan profesor sosiologi dengan spesialisasi di bidang penyelesaian konflik. Ia ditunjuk sebagai Rektor Universitas Hasanuddin pada tanggal 28 April 2014.
Selain pendidikan formal resmi, Dwia juga pernah mengikuti sejumlah kursus singkat di luar negeri.
Antara lain Short Course “Religion Pluralism” di New York University, Amerika Serikat; Program Diploma dalam bidang “Conflict Resolution” di Uppsala University, Swedia (2002); dan Program Academic Recharging 'Internationalization of Higher Education' di Helenic American University, Athena, Yunani tahun 2009.
Sebelum diangkat jadi rektor, Dwia sempat menjabat sebagai Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Kerjasama.
Istri dari Natsir Kalla ini, juga pernah menjadi Ketua Nasional Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) pada tahun 2013-2016.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: