Kolase foto lokasi pembunuhan dan pelaku pembunuhan. (ist)
Sungguh mengenaskan nasib yang dialami oleh Rahmah (33 tahun), seorang ibu muda dua anak, warga Kelurahan Kelayan Luar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selasa malam (1/6/2021) sekitar pukul 21.00 WITA, ia pamit kepada suaminya untuk membeli susu anak mereka.
Namun, hingga larut malam bahkan keesokan paginya, Rahmah tak kunjung pulang.
Tahu-tahu, ia ditemukan sudah menjadi mayat tanpa kepala di sebuah rumah kosong di Jalan Belitung Darat Gang Keluarga RT7/RW1, Kelurahan Belitung Selatan, Kecamatam Banjarmasin Barat, Rabu pagi (2/6/2021).
Yang mengerikan, saat ditemukan, mayatnya tanpa kepala dan tubuhnya telanjang.
Beberapa jam kemudian, Rabu siang, diketahui bahwa ternyata dibunuh oleh seorang pria yang mengajaknya kencan (berhubungan seksual dengan bayaran).
Pria itu bernama Harry Purwanto (50 tahun), warga Jalan Pembangunan 1 Nomor 13 RT 30, Kelurahan Belitung Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat.
Harry ditangkap oleh polisi di sebuah bengkel di Jalan Simpang Nusa Indah RT03/RW03, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut.
Dari hasil interogasi polisi, Harry mengaku tega memenggal kepala Rahmah lantaran diminta uang tambahan saat mereka berkencan.
Menurut pengakuannya, ia dan korban sebelumnya sudah sepakat berkencan dengan tarif Rp300 ribu.
Karena tak punya uang, Harry kemudian mengajak Rahmah ke sebuah rumah kosong, tempat di mana mayat wanita itu ditemukan.
Kepada Rahmah, Harry mengaku bahwa rumah itu rumahnya dan uangnya ada di rumah itu.
Saat sudah berada di rumah tersebut, Harry dengan cekatan menggorok leher Rahmah dari belakang hingga kepala Rahmah terputus dari badan.
Selanjutnya, untuk menghilangkan jejak perbuatannya, Harry menelanjangi jasad Rahmah lalu membakarnya. Sedangkan kepala Rahmah dilempar dan jatuh 10 meter dari badannya.
Suami Rahmah, Yogi (23 tahun), terkejut mendapat kabar bahwa istrinya meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
Terakhir sebelum ditemukan tewas, Yogi bilang Rahmah pamit padanya dan mengatakan hendak membeli susu anak mereka.
"Katanya beli susu. Tapi saya tunggu sampai malam gak pulang-pulang. Paginya juga belum pulang. Lalu saya dengar dari sepupu saya bahwa istri saya meninggal," kata Yogi, seraya berharap polisi menghukum pelaku seberat-beratnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: