Kategori Berita
Media Network
Rabu, 02 JUNI 2021 • 15:29 WIB

Sisa-sisa Mayat dari 215 Anak Ditemukan Terkubur di Bawah Sekolah di Kanada

Gedung administrasi Kamloops Indian Residential School (Library and Archives Canada/Handout via REUTERS).

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan penemuan lebih dari 200 anak yang terkubur di bekas sekolah perumahan Pribumi bukanlah insiden yang terisolasi, tetapi bagian dari tragedi bersejarah yang meluas. 

Komentar Trudeau dibuat ketika para pemimpin warga Pribumi di Kanada menyerukan pemeriksaan setiap bekas lokasi sekolah tempat tinggal atau lembaga yang menampung anak-anak yang diambil dari keluarga di seluruh negeri.

Kepala Rosanne Casimir dari Tk'emlups te Secwepemc First Nation di British Columbia mengatakan sisa-sisa jasad dari 215 anak-anak yang ditemukan beberapa di antaranya berusia tiga tahun dan ditemukan dengan menggunakan radar bawah tanah.

Dia menggambarkan penemuan itu sebagai "kehilangan yang tak terpikirkan yang dibicarakan tetapi tidak pernah didokumentasikan" di Kamloops Indian Residential School, sekolah terbesar di negara itu.

Baca Juga: Khawatir Covid-19, Tim Renang Olimpiade Kanada Batalkan Latihan Pra-Pertandingan di Jepang

"Sebagai Perdana Menteri, saya terkejut dengan kebijakan memalukan yang mencuri anak-anak Pribumi dari komunitas mereka," kata Trudeau seperti dilansir dari ABC.

“Sayangnya, ini bukan pengecualian atau insiden yang terisolasi. Kami tidak akan bersembunyi dari itu. Kami harus mengakui kebenarannya. Tragedi di Sekolah perumahan adalah kenyataan, sebuah tragedi yang ada di sini, di negara kami, dan kami harus membenarkanny," tambah Trudeau.

"Anak-anak diambil dari keluarganya, dikembalikan dalam keadaan rusak atau tidak dikembalikan sama sekali."

Dari abad ke-19 hingga 1970-an, lebih dari 150.000 anak-anak Bangsa Pertama yang tinggal di Kanada diminta untuk menghadiri sekolah-sekolah Kristen yang didanai negara sebagai bagian dari program untuk mengasimilasi mereka ke dalam masyarakat Kanada.

Mereka dipaksa masuk Kristen dan tidak diizinkan berbicara bahasa ibu mereka. Banyak yang dipukuli dan dicaci maki, dan hingga 6.000 orang dikatakan telah meninggal.

Pemerintah Kanada meminta maaf di Parlemen pada tahun 2008 dan mengakui bahwa kekerasan fisik dan seksual di sekolah-sekolah merajalela.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Sisa-sisa Mayat dari 215 Anak Ditemukan Terkubur di Bawah Sekolah di Kanada

Link berhasil disalin!