Anjing pelacak untuk mengidentifikasi pasien Covid-19. (Photo/Bernama)
Seekor anjing pelacak Labrador Retriever berusia satu tahun dua bulan menjadi salah satu dari 6 Labrador Retriever yang dilatih untuk mengendus pasien Covid-19, baik tanpa gejala maupun bergejala.
Anjing tersebut merupakan salah satu anjing yang dilatih oleh Fakultas Ilmu Kedokteran Hewan Universitas Chulalongkorn. Karena Bravo dan dua anjing lain dari jenis yang sama sedang menjalani pelatihan di fakultas.
Sementara itu, tiga lainnya menjalani pelatihan di Thailand Selatan di mana mereka akan bekerja untuk mendeteksi pasien Covid-19 di titik masuk.
Menurut seorang profesor peneliti fakultas, Profesor Dr Kaywalee Chatdarong, metode ini ekonomis, non-invasif, cepat dan akurat dalam membedakan pasien Covid-19 dari individu sehat.
Baca juga: Miss Myanmar Kehilangan Kostumnya, Tapi Menangkan Kostum Nasional Terbaik karena Sederhana
“Seekor anjing hanya membutuhkan satu hingga dua detik untuk mendeteksi virus. Setelah anjing mendeteksi bau keringat pasien Covid-19, ia akan segera duduk," katanya dilansir dari World of Buzz, Selasa (18/5/2021).
Dikatakannya, Bravo biasanya bekerja sekitar satu hingga dua jam pada pagi hari dan setidaknya satu jam pada sore hari di fakultas.
"Tiga anjing bisa mengendus sekitar 1.000 sampel sehari," tambahnya.
Dilansir dari Bernama, Selasa (18/5/2021), Kaywalee mengatakan bahwa untuk memastikan kepada publik bahwa tidak ada implikasi pada kesehatan dan kesejahteraan staf dan anjing K9 yang terlibat, penelitian tersebut telah disertifikasi oleh Komite Etik, Kementerian Kesehatan Masyarakat dan Komite Perawatan dan Penggunaan Hewan Kelembagaan (IACUC).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: