Mantan pegawai komisi pemberantasan korupsi (KPK) Febri Diansyah ikut menanggapi isu tak lulusnya sejumlah pegawai KPK usai mengikuti tes wawasan kebangsaan dan kemudian akan menjadi sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Melalui akun twitternya, Febri menegaskan negeri ini telah diekspolitasi dan hak rakyat telah dicuri.
Febri menilai yang tidak memiliki wawasan kebangsaan itu adalah koruptor. Sementara mereka yang teguh melawan korupsi justru disingkirkan dengan alasan tak lulus tes wawaan kebangsaan.
"Yang tidak berwawasan kebangsaan itu ya KORUPTOR, bukan Pemburu Koruptor," kata Febri, mantan juru bicara KPK ini tertanggal 5 Mei 2021 pukul 12.04 wib.
Sejumlah netizen juga ikut berkomentar atas postingan Febri. Banyak netizen yang sependapat dengan pernyataan Febri.
"Mereka yang memberikan tes wawasan kebangsaan justru tak paham wawasan kebangsaan itu sendiri. Mungkin mereka lebih paham orang yang memberikan petunjuk untuk menyingkirkan orang yang teguh melawan para koruptor," tulis akun @G4I,k3nku5.
Ada juga netizen yang membandingkan tes wawasan kebangsaan dengan tes psikologi pembuatan surat izin mengemudi (SIM) dan biaya yang bertambah.
"Udahlah jalani aja. Jangankan tes wawasan kebangsaan KPK yang absurd, tes psikologi untuk SIM saja entah untuk apa, yang jelas ketika banyak rakyat ingin taat peraturan (membuat dan memperpanjang SIM) malah harus nambah biaya. Eh saya cuma rakyat biasa, bisa apa?" tulis akun @SugengMesdianto.
Yg tdk berwawasan kebangsaan itu ya KORUPTOR, bukan pemburu koruptor.
— Febri Diansyah (@febridiansyah) May 4, 2021
Negeri ini dieksploitasi. Dihisap. Hak rakyat dicuri. Wawasan kebangsaan spt apa yg dimiliki koruptor?
Tp mereka yg teguh melawan korupsi justru disingkirkan dg alasan tdk lulus tes wwsan kebangsaan?
Logika
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: