Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) siap memfasilitasi Susan Antela (31) seorang guru SMA di Kabupaten Sukabumi yang didiagnosa menderita Guillain-Barre Syndrome atau GBS yang merupakan penyakit saraf yang jarang ditemukan.
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad, Senin (3/5), mengatakan pihaknya siap membantu Susan Antela (SA) untuk mendapatkan hunian sementara selama pengobatan di Bandung.
Komite Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Jawa Barat memastikan dugaan KIPI berat usai menerima vaksinasi COVID-19 terhadap SA (31) seorang guru SMA di Kabupaten Sukabumi tidak terbukti berhubungan dengan vaksin.
SA didiagnosa menderita Guillain-Barre Syndrome atau GBS yang merupakan penyakit saraf yang jarang ditemukan.
Untuk diketahui, SA alami penglihatan yang buram usai 12 jam mendapatkan imunisasi COVID-19 pada awal April lalu kemudian anggota geraknya pun melemah sehingga dilarikan ke Rumah Sakit di Kabupaten Sukabumi dan mendapatkan perawatan selama 23 hari.
Baca juga: Pulang ke Indonesia, 781 Orang Pekerja Migran Jalani Karantina di Batam
Selebihnya, Daud meminta kasus SA yang ternyata tidak ada kaitannya dengan efek samping vaksin diminta untuk disebarluaskan kepada masyarakat dengan berbagai saluran media sosial milik pemerintah maupun bantuan media massa.
“Kami pastikan bahwa vaksin ini aman kalau pun ada KIPI seperti di Sukabumi ini ternyata bukan karena vaksin melainkan karena GBS,” ujar dia dikutip dari ANTARA.
Daud berharap dengan masih panjangnya proses vaksinasi di Jabar maupun dunia proses skrining ke depan lebih lengkap lagi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: