Lonjakan kasus Covid-19 di India semakin mengkhawatirkan. Akibatnya, pasien yang meninggal karena Covid-19 tak bisa dimakamkan atau dikremasi dengan layak.
Dilansir dari Aljazeera, Selasa (27/4/2021), layanan pemakaman dan krematorium kewalahan mengurus jenazah pasien Covid-19. Di luar krematorium di New Delhi yang jumlah kasus hariannya tertinggi, ambulans-ambulans mengantre untuk mengkremasi jenazah.
Akibat banyaknya pasien meninggal dunia, pihak berwenang disebut mendapat permintaan untuk mulai menebang pohon di taman kota untuk mengkremasi jenazah. Tempat parkir pun dilaporkan menjadi tempat alternatif untuk mengkremasi jenazah pasien Covid-19.
India mencatat rekor global dengan infeksi harian tertinggi selama lima hari berturut-turut pada hari Senin dengan 352.991 kasus Covid-19 baru.
Berdasarkan data Worldometers, Selasa (27/4/2021), kasus Covid-19 di India saat ini mencapai 17.636.307. Ini menjadikan India sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.
Penggali kubur di pemakaman Muslim terbesar di New Delhi, Mohammad Shameem mengatakan banyak jenazah yang dikuburkan di sana tahun ini dibanding tahun lalu. Bahkan, ada 1.000 orang dimakamkan di tempat tersebut selama pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Cerita Sekelompok Pria Muslim Bantu Ritual Hindu Korban Covid-19 di India
"Saya khawatir kita akan segera kehabisan ruang," kata Shameem.
Lonjakan kasus yang tinggi di India membuat organisasi kesehatan dunia (WHO) mengirimkan 2.600 tenaga medis untuk membantu menangani pandemi ini.
"Situasi di India sangat memilukan. WHO melakukan yang terbaik untuk menyediakan peralatan dan bahan utama, termasuk ribuan mesin oksigen, rumah sakit lapangan bergerak dan peralatan laboratorium. WHO juga telah memobilisasi lebih dari 2.600 orang staf pergi ke daerah setempat untuk memberikan dukungan, menyediakan pemantauan, peralatan teknis, dan vaksinasi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus baru-baru ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: